Dari Jualan Spidol Hingga Punya Kekayaan Berlimpah dan Jadi Ketua KPK, Begini Perjalanan Irjen Firli

Tidak hanya itu, sang istri pun memiliki kekayaan berlimpah dari bisnisnya. Dalam satu bulan, dilaporkan usaha sang istri bisa menghasilkan uang sekit

Editor: Theofilus Richard
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 11-12 September 2019. 

Kapolda Sumsel Irjen Firli merupakan pria kelahiran Desa Lontar, Kecamatan Muarajaya Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Desa Lontar merupakan desa di kawasan seberanag Sungai Ogan.

Desa ini tidak memiliki akses keluar melalui jalur darat.

Untuk menuju jalan raya (jalan aspal ) harus berjalan kaki melewati pematang sawah dan tiga kali melewati jembatan (jembatan kayu 2 buah dan 1 buah jembatan gantung darurat).

Di sinilah 55 tahun silam, Firli dilahirkan.

Siapa sangka bungsu dari enam bersaudara anak pasangan Bahuri (ayah) dan Tamah (ibu) kini menjadi jenderal bintang dua 

Napak tilas perjuangan semasa kecil dikisahkan kembali olehIrjen Pol Drs Firli MSi saat pulang kampung bersama isterinya Ny Dra Ardina Safitri.

Turut juga puteri dan putra Kapolda Rizqa Agustin Ananda Putri dan Rizqi Arfiananda Dhira Putra.

Meski Kontroversi, Irjen Firli Akhirnya Terpilih Jadi Ketua KPK 2019-2023

Kapolda Sumsel pulang kampung untuk nyekar ke makam orang tuanya Sabtu (29/6/2019).

Untuk mengenang kembali masa-masa kecilnya, lulusan AKPOL 1990 ini memilih berjalan kaki dari jalan raya Desa Tangsilontar Kecamatan Pengandonan menuju rumahnya di Desa Lontar Kecamatan Muarajaya .

Sepanjang perjalanan, ayah dua anak ini dengan semangat menceritakan perjuangannya waktu di bangku Sekolah Dasar (SD) yang sudah menjadi yatim sejak ayah meninggal tahun 1974.

Ibunda Firli membesarkan dan mendidik Firli bersama lima saudaranya bernama Rusibah, Sismiana, Iskandar, Makmulhad, Busri dengan segala keterbatasan.

Kehidupan Firli bersaudara penuh dengan tantangan dan ujian.

Kerasnya kehidupan membuat Firli terlatih dan tanggap serta tidak kenal kata menyerah.

Waktu SD Firli sudah bisa membeli sepeda hasil keringat sendiri dengan menyadap karet setelah pulang sekolah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved