Warga Desa Sampiran Kabupaten Cirebon Harapkan Adanya Bantuan Air Bersih

Warga Blok Sampiran, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, mengharapkan adanya bantuan pasokan air bersih dari pemerintah

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Warga di Blok Sampiran, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, antre untuk mendapatkan air bersih dengan menjejerkan jeriken di lokasi sumur pantek, Rabu (11/9/2019). 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Warga Blok Sampiran, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, mengharapkan adanya bantuan pasokan air bersih dari pemerintah untuk kebutuhan sehari.

‎Warga Blok Sampiran, Tajudin (56), mengatakan, setiap tahunnya di daerah tersebut kerap kesulitan mendapatkan air bersih dan hanya ada satu sumber yang masih mengeluarkan air, yakni sumur pantek.

"Cuma satu-satunya yang masih mengeluarkan air di situ (sumur pantek) saja, itu pun harus berbagi dengan warga lainnya," kata Tajudin di Blok Sampiran, Rabu (11/9/2019).

Warga di Sampiran Cirebon Jejerkan Jeriken Untuk Dapatkan A‎ir Bersih, Dampak Bencana Kekeringan

Kisah Warga Pasirhalang Mandikan Jenazah saat Dilanda Kekeringan, Bingung Mau Bagaimana

Kekeringan, 45 Hektare Sawah dan Kebun di Desa Kutamandiri Terancam Gagal Panen

Warga di Blok Sampiran, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, antre untuk mendapatkan air bersih dengan menjejerkan jeriken di lokasi sumur pantek, Rabu (11/9/2019).
Warga di Blok Sampiran, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, antre untuk mendapatkan air bersih dengan menjejerkan jeriken di lokasi sumur pantek, Rabu (11/9/2019). (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)

Bantuan air bersih yang dilakukan oleh pemerintah untuk warga di Desa Sampiran, terakhir dilakukan pada kemarau tahun lalu, namun hanya dapat mencukupi beberapa hari saja.

Tajudin mengatakan, pemerintah harus mengirimkan pasokan air bersih atau sumber air baru, sehingga kebutuhan untuk warga terpenuhi dan setiap tahunnya tidak mengalami kesusahan air bersih.

"Masa setiap ‎tahun harus begini, sudah capek," katanya.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman, kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Cirebon, terutama di Desa Sampiran berdampak kepada 2722 kepala keluarga.

"11 ribuan orang sulit dapat air, itu terjadi di 3 blok," katanya.

Eman Sulaeman, ‎mengatakan, untuk mendapatkan suplai air bersih masyarakat diminta untuk mengajukan surat langsung ke Plt Bupati Cirebon dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon.

"Surat tersebut harus disertai berita acara kekeringan yang ditandatangani langsung oleh kepala desa dan camat," kata Eman.

Setelah adanya surat tersebut, kata Eman, pihaknya akan langsung meninjau kondisi di lapangan, benar atau tidak mengalami kekeringan, sehingga bila benar suplai air bersih langsung diberikan.

Jelang Persib Bandung Hadapi Tira Persikabo, Bek Maung Bandung Ini Gelorakan Harapan Baru

Di Balik Tekad Raih 3 Poin, Robert Puji Transisi Tira Persikabo dan Kesal Soal Fabiano

Eman mengatakan, untuk suplai bersih, pihaknya berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jati dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, terkait penyediaan air serta armada.

"‎Meskipun akan mensuplai air bersih, kami pun meminta masyarakat untuk hemat air. Karena saat ini Kabupaten Cirebon dinyatakan siaga darurat air bersih dari 1 Juli sampai 31 Oktober," katanya.

Dari pantauan Tribun Jabar, Rabu pagi (11/9/2019), warga di Desa Blok Sampiran berdatangan ke lokasi sumur pantek untuk mendapatkan air bersih, warga yang datang ke lokasi tersebut membawa sejumlah jeriken air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved