Peringati Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia, Lineation Berikan Sesi Access Bars Kurangi Depresi
Kecepatan teknologi dan informasi di era sekarang, seperti melalui media sosial, ternyata berdampak psikologis pada orang hingga menjadi iri, gangguan
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kejadian bunuh diri seorang mahasiswa pascasarjana (S2) ITB, yang diduga akibat depresi seakan masih hangat menjadi perbincangan di media sosial maupun pemberitaan.
Sayangnya, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan jiwa masih minim. Padahal hal tersebut penting di era berkembangnya teknologi seperti sekarang.
Kecepatan teknologi dan informasi di era sekarang, seperti melalui media sosial, ternyata berdampak psikologis pada orang hingga menjadi iri, gangguan kecemasan atau anxiety, dan depresi.
• 2 Kecelakaan Terbaru Tol Cipularang, TKP Dekat Lokasi Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan 8 Orang
Di balik kemegahan dan kemewahan yang ditawarkan di media sosial, justru terdapat jiwa-jiwa yang kesepian dan membutuhkan pertolongan untuk keluar dari keterpurukan yang sedang dirasakan.
Namun sayangnya, banyak orang yang kurang mempperhatikan dirinya sendiri atau sekitarnya yang sebetulnya membutuhkan bantuan untuk keluar dari perasaan depresi.
Dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia yang diperingati setiap 10 September, klinik Lineation Centre, One Stop Aesthetic & Health Care yang berada di Jalan Leumah Nendeut No 10, Sarijadi, Bandung, memberikan fasilitas layanan Access Bars.

Dokter David Budi Wartono bersama tim praktisinya memberikan fasilitas Access Bars untuk membantu keluar dari segala hal yang menyebabkan depresi, trauma, anxiety.
Sesi Access Bars memang belum banyak dikenal dan diketahui, padahal Dokter David mengatakan, melalui sesi ini bisa membantu siapapun yang mau mengubah diri menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
"Access Bars bukan layanan menyembuhkan, melalui sesi ini justru pasien bisa membuka potensi diri yang tertanam di dalam diri melalui sentuhan 32 tiitk pada tubuh. Melalui Access Bars, pasien diajak untuk melepas memori trauma," ujar Dokter David saat ditemui di Lineation, Selasa (10/9/2019).
• ASN Diajak Aktif Berinvestasi, Ini Prospek Gabung di Pasar Modal Syariah
Melalui sesi bars, lanjut Dokter David, pasien akan membuang sampah elektromagnetik yang terkumpul selama hidup, membukakan jalan untuk melepas memori yang menjadi ‘sampah’ di dalam pikiran dan perasaan, sehingga Anda dapat memilih kemungkinan yang dapat terjadi dalam diri.
Tubuh memerlukan tindakan yang tepat untuk membuang hal-hal yang berdampak buruk, tak hanya hal yang kasat mata, namun hal tak kasat mata yang bisa disebut sebagai 'sampah' dalam hati serta pikiran.
'Sampah' tersebut perlahan mulai menggerogoti dari dalam. Hati menjadi penuh dengan kebencian, mulai menarik diri, memiliki ketakutan, hingga dampaknya meluas pada berbagai aspek kehidupan.
Emosi tersebut justru bisa mempengaruhi mulai dari relasi dengan teman, pekerjaan, pasangan, keluarga, hingga permasalahan ekonomi.
Di peringatan hari ini, terdapat 60 orang yang mendaftar untuk mendapat sesi Access Bars.