Video Vina Garut
Rayya Meninggal, Vina Garut Sedih, Ingin Melayat tapi Tak Bisa, Bagaimana dengan Istri Pertama?
Pemeran pria di video Vina Garut, Rayya meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019) pukul 03.00.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Pemeran pria di video Vina Garut, Rayya meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019) pukul 03.00.
Jenazah Rayya dimakamkan di TPU Sirnajaya, yang lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari Perumahan Al Kautsar, tempat tinggal Rayya.
Ia dimakamkan setelah salat Zuhur, sekitar pukul 12.40 WIB.
Sejumlah orang hadir di pemakaman pemeran video Vina Garut itu.
Pihak keluarga almarhum ikut dalam pemakaman dan para tetangga terlihat menyolatkan jenazah Rayya.
Dari sekian orang yang hadir di pemakaman Rayya, tak terlihat sosok V yang merupakan mantan istri sekaligus pemeran wanita dalam video Vina Garut.
V memang tak bisa hadir karena terganjal izin polisi.
Saat ini, mantan istri Rayya itu tengah mendekam di Rutan Garut.
Ia mengetahui kabar duka tersebut dari sang ibu.
Pengacara V, Budi Rahadian mengatakan bahwa V sudah mendapat informasi kematian Rayya.
Budi menyebut V merasa sedih atas meninggalnya sang mantan suami.

"Tadi pagi ibunya V telepon ke saya untuk memastikan kabar kematian Rayya. Setelah saya cross check, kabar itu benar dan saya sampaikan kepada ibunya V," ucap Budi saat dihubungi, Sabtu (7/9/2019).
Budi menyebut, V sebenarnya ingin datang ke pemakaman Rayya. Namun keinginan itu tak terlaksana karena V masih ditahan.
"Inginnya datang ke pemakaman. Cuma harus ada izin dari penyidik dulu," katanya.
Jika diizinkan oleh penyidik, V akan melayat ke keluarga dan datang ke makam mantan suaminya itu.
Namun pihaknya belum memastikan pengajuan izin karena masih menunggu keputusan dari keluarga.
"Keluarga mau diskusi dulu. Inginnya memang bisa melayat ke sana. Sekalian saya juga akan konsultasi dulu ke penyidik," ujarnya.
Sebelum menikah dengan V, Rayya disebut-sebut sudah pernah menikah.

Belum diketahui apakah istri pertama Rayya hadir di pemakaman dan mengetahui kabar kematian mantan suaminya.
Kabar Rayya yang menikah berkali-kali itu terungkap dari tetangga Rayya, Cicih (50).
Ia mengatakan Rayya sudah menikah sebanyak tiga kali.
Dari salah satu pernikahan tersebut, Rayya memiliki satu anak.
Anak Rayya itu kini masih kecil.
"Katanya anak almarhum sudah usia TK. Jarang juga lihat anaknya ke sini," ujar Cicih.
Sebelumnya, seorang teman Rayya juga membocorkan perihal kehidupan pribadi tersangka kasus video Vina Garut.
Ia yang bekerja sebagai penyanyi panggung itu mengaku kenal dekat dengan Rayya.
Namun, ia enggan menyebutkan identitasnya.
• Rayya Meninggal Kena Penyakit Stroke & HIV, Tetangga yang Melayat & Bantu Urus Jenazah Hanya Sedikit
• Mulanya Video Vina Garut Direkam, Rayya Tawarkan Jasa Adegan Ranjang V, Ini Cerita Lengkapnya
Menurutnya, V adalah istri kedua Rayya.
Ia pun menyebut sebelumnya, Rayya pernah menikah dan dikaruniai seorang anak.
Namun, pernikahannya kandas di tengah jalan sehingga memutuskan bercerai.
Setelah cerai dari istri pertama, Rayya pun menikah lagi.
"Sebelumnya dia juga sempat nikah dan bercerai. Dari pernikahan pertama, Rayya memiliki seorang anak," ujarnya.
Kondisi Menurun
Sebelum meninggal, A alias Rayya menderita komplikasi penyakit.
Ia dua kali dirawat dalam dua pekan terakhir ini di RSUD dr Slamet, Garut.
Pengacara Rayya, Soni Sonjaya, mengatakan, kliennya menderita sejumlah penyakit.
Di antaranya stroke, hepatitis b, dan positif menderita HIV.
"Pekan lalu empat hari dirawat di rumah sakit. Sempat pulang dulu ke rumah. Terus Rabu kemarin kembali dirawat dan baru pulang kemarin sore," kata Soni Sonjaya di rumah duka, Perumahan Al Kautsar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu (7/9/2019).
Penyakit stroke dan hepatitis b diidap Rayya sebelum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus video Vina Garut.
Rayya menderita stroke ringan dan mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuhnya.
"Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," ucapnya.

Sejak menjadi tersangka, Soni mengatakan telah meminta penangguhan penahanan.
Permintaan itu diajukan agar kliennya bisa lebih fokus untuk menjalani pengobatan.
"Polisi juga memahami kondisi Rayya sehingga tidak ditahan. Klien saya pun rutin berobat jalan," ujarnya.
Selama menjalani pemeriksaan, Soni mengaku jika kliennya sering mengeluhkan sakit yang dideritanya.
Apalagi dua minggu terakhir, Rayya sudah tak bisa duduk.
"Cuma bisa tiduran di rumahnya. Keluarga sudah maksimal mengobati. Tapi takdir berkata lain," katanya.
