Viral di Media Sosial

Ibu Sopir Angkot itu Memanggil Bayinya Delan, Ini Artinya, Ditanya Soal Suami, Begini Jawabannya

Yanti memanggil bayinya Delan. Ini lho artinya. Ditanya soal suami, begini jawaban Yanti.

Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Yanti dan Adryan alias Delan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nuryanti HR (40) wanita pengemudi angkot 09 Cicaheum-Ciwastra menjuluki putranya yang masih berusia tiga bulan dengan nama Delan.

Bukan tanpa sebab bayinya dipanggil Delan.

Delan artinya gede di jalan.

Julukan tersebut diberikannya karena sejak Adryan masih di dalam kandungan hingga lahir ke dunia, selalu dibawa bekerja sebagai pengemudi angkutan kota.

Saat ditanya terkait suaminya, wanita yang disapa Yanti ini mengatakan ia tidak mau membahas banyak terkait suaminya.

Perjuangannya sekarang hanyalah untuk membesarkan anak ketiganya itu yang masih berusia tiga bulan.

Adryan tanggal 3 Juni 2019 di salah satu rumah sakit di Kota Bandung.

Proses kelahirannya berlangsung secara normal.

Nuryanti HR (40), sopir angkot di Bandung yang membawa bayinya saat menarik penumpang.
Nuryanti HR (40), sopir angkot di Bandung yang membawa bayinya saat menarik penumpang. (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

"Malam takbiran kami waktu itu di rumah sakit. Harusnya dua hari sudah bisa keluar dan pulang, tapi karena uangnya belum cukup, jadi terpaksa tambah hari lagi," kata Yanti kepada Tribun Jabar, Kamis (5/9/2019).

Berbicara tentang perjuangannya menghidupi anaknya, selain setoran Rp 100 ribu kepada pemilik angkot, Yanti juga harus menyisihkan uang untuk membeli susu.

Satu hari, Adryan menghabiskan satu kotak susu seberat 150 gram seharga Rp 14.000 per dus.

Selain itu, biaya sewa rumah kontrakan, harus dikeluarkan Yanti setiap bulannya senilai Rp 300.000.

Angkutan kota yang digunakannya tersebut diparkirkan di satu halaman dekat rumah kontrakannya dengan biaya sewa parkir Rp 5.000 per hari.

Biaya bahan bakar untuk angkot yang dikemudikannya tersebut, ialah Rp 100 ribu yang bisa digunakan untuk empat trip.

Setiap pagi, Yanti harus bangun jam 03.00 WIB untuk mengerjakan kewajibannya sebagai seorang ibu seperti mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.

Pukul 06.00 WIB, bersama Delan ia berjalan menuju parkiran angkot untuk memulai mencari nafkah.

Setiap harinya, Yanti selesai menarik angkot sekira pukul 16.00 WIB.

Pukul 17.00 WIB ia sudah berada di rumah untuk beristirahat.

Nuryanti saat memberi anaknya susu.
Nuryanti saat memberi anaknya susu. (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Belajar Nyopir Satu Minggu

Nuryanti HR bisa dibilang wanita tangguh.

Perempuan kelahiran Bandung, berkerja menjadi pengemudi angkutan kota di Kota Bandung sejak tahun 2006.

Wanita yang akrab disapa oleh rekan-rekannya dengan nama Yanti ini, mengatakan sebelum tahun 2006 ia pernah bekerja di pabrik.

Ia kemudian sempat ikut keliling naik angkot yang dikemudikan temannya.

Selama ikut temannya, ia mengaku memperhatikan cara-cara mengemudikan mobil.

"Akhirnya saya ingin mengemudi angkot. Saya belajar satu minggu, dan alhamdulillah bisa. Tapi waktu itu setahun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM), hahahaha," katanya kepada Tribun Jabar di atas angkot yang dikemudikannya, Kamis (5/9/2019).

Wanita mengemudikan angkot mungkin sudah banyak ditemukan di beberapa Kota di Indonesia.

Namun, ada hal unik dan berbeda dengan Yanti.

Ia mengemudikan angkot trayek 09 Cicaheum-Ciwastra, ditemani putranya yang bernama Adryan.

Ardyan masih berusia tiga bulan.

Tidak hanya itu, sebelum Adryan lahir, Yanti juga sudah membawa angkot dalam kondisi mengandung hingga usia kehamilan mencapai sembilan bulan.

"Ya, mulai dari hamil saya udah bawa angkot. Sampai di usia kehamilan sembilan bulan, akhirnya berhenti sementara karena sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Alhamdulillah proses persalinan berjalan normal," katanya.

Tepat di sebelah kirinya yang tengah mengemudi, bayi Adryan diletakkan di atas kereta bayi berwarna hitam.

Namun, kereta bayi tersebut masih baru dimilikinya atas pemberian keluarga Polri.

Sebelumnya, anaknya hanya diletakkan di atas jok mobil.

Jika terpaksa harus melakukan rem secara mendadak, ia otomatis menahan bayinya menggunakan tangan kiri.

Di dalam mobil, tepatnya di atas dashboard, tersedia beberapa botol air mineral, bubuk susu, dan botol susu bayi yang sudah berisi.

Saat Tribun Jabar mengikuti Yanti mengemudi angkot, bayinya sempat menangis.

Secara spontan, Yanti mengelus-elus kening bayinya dan tetap fokus mengemudi.

Bayinya tetap menangis, akhirnya ia memberi susu bayinya memakai botol yang sudah disiapkan.

Tangan kiri memberikan susu, tangan kanan memegang kemudi, dan terkadang tangan kiri harus mengganti perseneling (gigi tarikan mobil).

Terlihat cukup repot, tapi Yanti mengaku menikmati pekerjaan tersebut.

Harapan ibu tiga anak ini, sangat besar terhadap Adryan meskipun masih bayi.

Harapannya hanya satu, ia ingin anaknya itu bisa menyayanginya dan ia akan berjung untuk menyekolahkan Adryan setinggi-tingginya.

Inilah Yanti, Sopir Angkot Bandung yang Bawa Bayinya Saat Bekerja, Cara Mengemudinya Sungguh Cekatan

Viral Sopir Truk di Bandung Dipungut Bayaran Orang Tak Jelas, Padahal Uangnya Buat Jajan Anak

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved