Kuliner Bandung

Kisah Pengusaha Muda Membuka Usaha Kupat Tahu Pak Muslih, Teruskan Perjuangan Sang Ayah

Kini ia ingin memperkenalkan kuliner kupat tahu Singaparna di daerah lain semisal Jalan Antapani, Jalan Kurdi, Jalan Buah Batu, Jalan Dipatiukur, dan

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Theofilus Richard
ISTIMEWA
sajian kupat tahu Singaparna Pak Muslih yang kaya akan bumbu 

Banyak generasi masa kini yang memulai membuka usaha dengan berbagai kategori, mulai dari kuliner, fesyen, wedding organizer, jasa fotografi dan masih banyak lagi.

Dari beberapa perjalanan usaha yang dijalaninya, Tri melihat untuk usaha yang dijalaninya saat ini Ia harus memilih antara mencari gengsi atau mencari keuntungan.

"Sejak kecil saya sudah terbiasa membantu orang tua berjualan. Waktu kecil pernah ada rasa malu karena takut nggak ditemenin. Tapi ternyata cara berpikir saya saat itu salah," ujarnya.

Tri juga seringkali membawa kupat tahunya ke sekolah untuk mendapatkan uang jajan lebih.

Selalu ada jalan di setiap usaha, kerja keras, dan kemauan, tidak akan ada yang serba instan. Setiap proses perjalanan jualan ini membuat orang tuanya mampu menyisihkan tabungan untuk keluarga.

"Alhamdulillah dari penjualan kupat tahu ini, ayah bisa punya tempat tinggal, kendaraan, membuat kosan walaupun kamarnya enggak banyak, dan sekarang orang tua saya juga lagi naik haji," ujarnya.

gerobak kupat tahu Singaparna Pak Muslih
gerobak kupat tahu Singaparna Pak Muslih (ISTIMEWA)

Dari penjualan kupat tahu ini, Tri mengatakan, dalam sehari bisa menjual 100 porsi ketika hari biasa. Jumlah tersebut bisa meningkat dua kali lipat ketiga hari libur.

Saat sang ayah masih berjualan, kata Tri, ia melihat sang ayah tidak melakukan pembukuan keuangan secara baik.

"Modal yang dikeluarkan, sehari keuntungan berapa, dan pulang bawa uang berapa itu enggak dihitung, ya sudah berjalan begitu saja fokus ke jualan dan gimana membuat kualitas rasanya lebih nikmat," ujarnya.

Meski kupat tahu Pak Muslih tersedia di beberapa cabang, tetapi bumbu kupat tahu dimasak di satu tempat. Sehingga rasa bumbu di semua cabang akan sama.

Asal Usul Gang Blok Kupat, Puluhan Tahun Mayoritas Warganya Punya Profesi Ini

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved