Demo di Jayapura, Mobil Dandim Dirusak Massa, Moeldoko Sebut KKB Mulai Memprovokasi

Lebih lanjut, menurut Moeldoko, provokasi dilakukan agar aparat tersulut emosi dan melakukan tindakan tak terkontrol.

Editor: Ravianto
Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita
Warga Papua dan Papua Barat memprotes tindakan kekerasan dan rasis terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Suarabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Ribuan orang berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, mendatangi kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019) 

Sebanyak enam anggota TNI-Polri menjadi korban dalam insiden tersebut.

Satu di antaranya, Serda Rikson, bahkan harus gugur akibat serangan massa.

Terkait kejadian tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, ada upaya provokasi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Menurut Moeldoko, ada ruang gerak yang ditakutkan terkait pembangunan masif di Papua.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)

"Ya memang ada. Jadi yang sering saya katakan, itu memang poros gerakan politiknya sedang masif."

"Karena yang kemarin saya juga katakan, ada ruang gerak yang sangat ditakutkan oleh kelompok bersenjata maupun poros politik dengan pembangunan yang masif di Papua," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/8/2019), dikutip dari Kompas.com.

Namun, ia meminta kepada aparat keamanan agar tak terpancing.

Provokasi tersebut sengaja dibuat oleh KKB untuk melancarkan tujuannya.

Lebih lanjut, menurut Moeldoko, provokasi dilakukan agar aparat tersulut emosi dan melakukan tindakan tak terkontrol.

"Karena nanti kalau kita ikut larut dalam emosi itu maka langkah-langkah tindakan menjadi tidak terkontrol."

"Memang sengaja provokasi untuk itu, tujuanya apa, agar kita melakukan tindakan."

"Apalagi TNI-Polri, itu sungguh sangat diharapkan. Ada korban baru (berita) digulirkan itu," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengimbau masyarakat agar tak terprovokasi.

Imbauan tersebut juga disampaikan melalui tokoh masyarakat dan Pemda setempat.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019). (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," ungkap Dedi, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved