Waspadai Populasi Ular Weling di Tangerang Selatan, Simak Cara Pencegahannya, Jangan Disedot

Berikut informasi waspadai ledakan populasi ular weling di wilayang Tanggerang Selatan. Berikut ini tips dan cara pencegahan yang patut Anda pahami.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
Pixabay via kompas
Ular Weling termasuk ular berbisa mematikan 

Berikut informasi waspadai ledakan populasi ular weling di wilayang Tanggerang Selatan. Berikut ini tips dan cara pencegahan yang patut Anda pahami.

TRIBUNJABAR.ID - Beberapa waktu lalu, kasus kematian karena gigitan ular tengah menjadi sorotan.

Seperti halnya yang dialami satpam digigit ular weling yang sedang bertugas di Serpong Tangerang Selatan.

Satpam tersebut meninggal dunia beberapa saat setelah digigit ular weling tersebut.

Keganasan ular weling ini memiliki bisa yang mematikan.

Risalah Kebiri Kimia: Ini Isi Perppu-nya, Awal Mula Kebiri Kimia dan Mengapa Ditolak Organisasi HAM

Rata-rata korban digigit ular tidak mengetahui bahayanya jenis ular tertentu.

Dalam spesiesnya ular weling ini disebut Bungarus Candidus.

Dikutip dari Yayasan Sioux Ular Indonesia di akun instagramnya @ular_indonesia dijelaskan, ular weling kini aktif di waktu senja hingga malam hari.

Ciri dari ular weling berbisa tinggi yaitu nocturnal.

Selain itu ular weling memiliki sifat agresif.

Saat menyerang lawan ia memiliki taktik gerakan patah-patah.

Bagaimana cara mengatasi dan melumpuhkan ular dengan berbeda jenis atau spesies.

Belajar dari kasus satpam meninggal dunia akibat gigitan ular weling itu patut menjadi pengingat bagi yang lainnya.

Menurut analisa Yayasan Sioux Ular Indonesia, kematian satpam tersebut karena juga ketidakpahaman untuk mengatasi jenis ular tertentu, resiko dan cara pencegahnnya.

Begini Prosedur Kebiri Kimia yang Harus Dijalani Aris Pemuda 20 Tahun yang Sudah Perkosa 9 Anak

Pada kasus satpam meninggal dunia itu lantaran pula pencegahan yang dilakukan keliru.

Luka disedot oleh korban (satpam), hal itu justru mempercepat fase lokal menjadi sistemik yang mematikan.

Demikian diberitahukan saat ini untuk wilayah Tangerang Selatan (Bintaro, Ciputat, Depok, BSD dan sekitarnya) sedang banyak ular.

Tidak ingin mengalami hal itu terjadi, berikut ini Tribunjabar.id merangkum cara pencegahan dikutip dari informasi Yayasan Sioux Ular Indonesia.

1. SABU (Serum Anti Bisa Ular) terdekat komplek:

Cek RS sekitar untuk menemukan ready stock serum anti bisa ular,  sehingga terlambat penanganan medisnya.

- Rs.Eka , Serpong
- Rs. Suyoto, Veteran
- Rs. Fatmawati
- Rs. Dr. Cipto M
Dan Semua RSUD

Saran mulai saat ini Warga cluster/kompleks/ siapa pun perlu mendata RS terdekat ready stock SABU (Serum Anti Bisa Ular). Dan atau akses langsung ke biofarma Bandung.

2. Agar warga persiapkan keset IJUK pada pintu masuk utama juga samping. Ada di Acehardware atau pasar Ciputat, pasar Jombang.

Ular takut dengan IJUK bukan garam.

Ganasnya Ular Weling yang Mematikan, Panji Petualang Sebut Ular Itu Pasif tapi Masuk Keluarga Kobra

3. Taburkan KARBOL-OBAT PEL SEREH pada setiap LUBANG SALURAN AIR.

Termasuk bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring, dll) dan luar rumah (drainase) tersedia di pasar Modern.

4. Pasang TALI IJUK (ada di toko bangunan yang biasa dipakai sbg pengikat bambu dan anggrek) di sepanjang tembok pembatas dengan warga sebelah komplek.

5. Bila ketemu dengan ular lebih baik diam jangan bergerak sampai menjauhi kita lalu ambil ember, ditutup dan tekan dengan benda yang berat.

6. Bila terkena gigitan berbisa, ikat segera bagian atas dari titik gigitan tersebut sekencangnya.

Namun, ikatan tidak boleh terlalu kencang, tapi cukup untuk memperlambat aliran bisa dalam darah.

Jika diikat kencang khawatir akan menimbulkan pembengkakan atau bahkan matinya aliran darah dan menimbulkan necrosis.

Usahakan jangan panik.

Upayakan mencari pertolongan sambil mencari RS terdekat.

Bila memungkinkan, tempelkan isi dr batang pohon pisang muda (ares)

MENGENAL ULAR WELING dan Welang, Keduanya Tak Takut Sama Manusia, Mending Usir daripada Jadi Korban

7. POTONG

Semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas dengan warga sebelah komplek dan yang MENEMPEL pada tembok rumah masing-masing agar tidak sebagai PENGHANTAR atau JALUR masuk ular.

8. BUANG atau SINGKIRKAN semua sisa barang apapun khususnya di luar rumah agar tidak menjadi tempat pemberhentian ular.

9. Periksa kembali bawah TABUNG GAS 12 kg, karena dari pengalaman pawang, bisa bersembunyi di bawahnya
ANGKAT dan periksa sebelum dibeli

10. Bila BISA' TERKENA MATA, JANGAN DIKUCEK. Rendam Mata dalam air sambil DIKEDIP-KEDIPKAN berulang selama 1 jam.

11. TUTUP SEMUA LUBANG DRAINASE atau SALURAN LAINNYA dengan kawat nyamuk dan atau ijuk

Ular bertelur sebanyak 9-15 butir.

Setahun bisa sampai 3x bertelur.

Telurnya tidak akan menetas bila sudah tersentuh tangan

Ular mencari makan pada sore-malam hari.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved