Bayi Kembar Siam Asal Sukabumi Belum Bisa Dipisahkan Dalam Waktu Dekat, Kondisinya Tidak Overable

Bayi kembar siam, dempet kepala asal Sukabumi, Fadli dan Fadlan (9 bulan) masih belum bisa dilakukan operasi pemisahan tubuh oleh pihak RSHS Bandung

Penulis: Haryanto | Editor: Dedy Herdiana
istimewa
Fadli dan Fadlan, bayi kembar asal Kadupandak Cianjur. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bayi kembar siam dengan kondisi dempet kepala asal Sukabumi, Fadli dan Fadlan (9 bulan) saat ini belum bisa dilakukan operasi pemisahan tubuh oleh pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin / RSHS Bandung.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Medik & Keperawatan RSHS dr. Nucki Nursjamsi Hidajat saat ditemui di RSHS Bandung, Sukajadi, Kota Bandung pada Jumat (23/8/2019).

Dia menjelaskan bahwa kondisi kembar Siam yang dialami bayi dari pasangan Ani dan Sahudin itu sulit untuk dipisahkan atau tidak overable untuk sementara waktu.

"Bahkan dari diskusi dengan tim, kecil kemungkinan bisa dipisahkan dengan baik. Tapi itu masih diusia sekarang, nanti dilihat perkembangan kedepannya seperti apa," kata Nucki menjelaskan.

Dia berharap diusianya yang semakin besar, Fadlin dan Fadlan mengalami kemajuan, khususnya di bagian kepala agar bisa segera dipisahkan.

Dia menjelaskan pula sejumlah keadaan yang memang sulit dipisahkan terhadap bayi yang lahir dalam keadaan kembar siam.

Salah satu contohnya yaitu bayi yang dempet dibagian dada dan memiliki satu jantung dari dua tubuh.

Ridwan Kamil Doakan Bayi Kembar Siam Fadli dan Fadlan Kembali Sehat, Keluarga Bisa Pakai Rengganis

Kembar Siam Memilukan, Bayi Dempet Fadli dan Fadlan Butuh Dukungan dan Upaya Medis

Terus Dipantau Ketat, Bayi Kembar Siam Dempet Kepala Dirujuk ke RSHS setelah Dirawat di Cianjur

Hal itu akan membuat pihak kedokteran kesulitan karena dipastikan tubuh bayi lainnya akan tidak memiliki jantung saat proses pemisahan.

"Kondisi Fadli Fadlan ini selain bagian tempurung kepala bersatu, sebagian otaknya pun ada yang bersatu. Tapi semoga saja saat pertumbuhan dia bertumbuh besar sehingga semakin jelas perbatasannya," ujarnya.

Pada kondisi bayi kembar siam, Nucki menyebut bahwa kefua tubuhnya akan rentan terserang penyakit.

Sebab jika satu tubuh terserang virus atau kuman, maka virus atau kuman tersebut akan tersebar pula ke tubuh lainnya melalui aliran darah.

Kedua tubuh yang dempet atau menyatu secara otomatis aliran darahnya pun ada yang bersambung.

Pada kondisi itu pula tim dokter yang menangani harus secara teliti memberikan penanganannya.

"Karena aliran darahnya nyambung jumlah obat yang diberikan pun harus diperhitungkan dan apalagi kondisi kepala yang seperti itu (menyatu)," ucap dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved