Terpopuler

Janggal, Bocah di Cianjur, Gemar Gigit Ular, Kodok Hingga Kucing Ditarik Sampai Mati

Cucu (30), orangtua Rizki Maulana Yusuf (11) sering merasa bersalah kepada para tetangganya. Terutama mereka yang sering kehilangan kucing

Editor: Hilda Rubiah
Kolase TribunJabar.id (TribunJabar.id/Ferri Amiril dan Facebook/GG Wildlife Rescue Inc)
Rizki, bocah Cianjur yang kerap menarik badan ular dan kodok, lalu menggigit hewan tersebut sampai mati. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Cucu (30), orangtua Rizki Maulana Yusuf (11) sering merasa bersalah kepada para tetangganya. Terutama mereka yang sering kehilangan kucing, anak ayam, dan anak bebek.

Di lingkungan Kampung Condre RT 02/06, Desa Babakan Sari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, memang Rizki sering menangkap anak ayam, kucing, dan anak bebek, jika tak menemukan kodok dan ular.

"Saya sering merasa bersalah jika ada tetangga yang datang bertanya apakah menemukan kucing, anak bebek, atau anak ayam mereka, karena kerap sekali anak saya menangkap hewan piaraan juga untuk ditarik-tarik hingga mati," kata Cucu.

Menanggapi tetangganya yang kebingungan mencari hewan piaraan mereka, Cucu hanya bisa meminta maaf.

"Saya hanya bisa minta maaf kepada para tetangga saya," kata Cucu.

Ia mengatakan, tak bisa mengganti hewan peliharaan para tetangga yang ditangkap anaknya. Pasalnya kehidupannya kurang beruntung dan masih bingung untuk kehidupan makan sehari-hari juga.

Viral di Media Sosial, Wanita Ini Mengaku Hubungan 5 Tahun Kandas, Gagal Nikah Gara-gara Weton

Cucu mengatakan, saat ini kondisi fisik Rizki juga terlihat masih butuh pengobatan. Untuk mandi dan makan masih belum bisa dilakukan sendiri.

"Kalau lagi tenang biasanya suka becanda dengan adiknya, ngobrol juga suka masih nyambung meski agak lama jawabnya," kata Cucu.

Cucu (30), orangtua Rizki Maulana Yusuf (11) sering merasa bersalah kepada para tetangganya.
Cucu (30), orangtua Rizki Maulana Yusuf (11) sering merasa bersalah kepada para tetangganya. (tribunjabar/ferri amiril mukminin)

Kerap Gigit Ular dan Kodok Sampai Mati

Bocah bernama Rizki Maulana Yusuf (11) gemar menarik badan ular dan kodok, ia juga kerap menggigit hewan tersebut sampai mati.

Beberapa tetangga kerap menyaksikan dan langsung mencegah jika kebetulan melihat Rizki menganiaya hewan tanpa rasa takut sedikitpun itu.

Bocah yang tinggal di Kampung Condre, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, ini langsung mengamuk jika kebiasaannya tersebut dicegah warga.

Ular piton zaitun Australia
Ular piton zaitun Australia (Facebook/GG Wildlife Rescue Inc)

Kebiasaan aneh itu ia lakukan sejak berusia 6 tahun dan terserang penyakit kejang dan panas.

Rizki tiba-tiba bertingkah aneh setelah terserang demam dan kejang-kejang. Parahnya, anak ini juga tidak rakut dengan binatang-binatang yang berbahaya seperti ular.

“Seminggu setelah ia mengalami demam dan kejang-kejang dia sering ngamuk-ngamuk," kata ibu Rizki, Cucu (30).

Si Cantik Mutia Ayu, Pedangdut yang Dinikahi Glenn Fredly, Eks Atlet Voli yang Punya Body Goals

Cucu mengatakan, kebiasaan aneh itu mulai terlihat setelah anaknya itu sering bermain-main dengan binatang seperti kodok dan ular.

"Saya kaget ketika melihat anak saya menangkap ular lalu ular itu ditarik dan digigit hingga mati, lalu menangkap kodok lalu kodok itu ditarik dan digigit hingga mati," katanya

Ia mengatakan, Rizki tak akan melepaskan ular tersebut sampai ular tersebut sudah mati.

"Sempat menarik ular hitam kobra dan dikira udah mati karena lemas, namun setelah dilepas ular tersebut kembali bergerak dan siap mematuk anak saya," katanya.

Katak merah di Curug Cisurian Buper Ipukan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (3/2/2018).
Kodok merah di Curug Cisurian Buper Ipukan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (3/2/2018). (TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAEHAQI)

Ia mengatakan, selai ular dan kodok, Rizki juga sempat memainkan jenis tawon cukup menyengat. Di Kampung Condre disebut papanting atau kamarang kendi.

"Saya melihat ia disengat tiga kali di tangannya, tapi ia malah tertawa. Tak nampak sedikitpun rasa sakit yang diperlihatkannya," kata Cucu.

Tetangga Cucu, Nanan (52) mengatakan prilaku Rizki memang tak seperti anak seusianya. Rizki sering memperlakukan binatang layaknya mainan.

"Kalau menangkap kodok ia suka mendengarkan suaranya, setelah tidak bersuara kodok itu digigit, hingga kodok itu tak bersuara, setelah tak bersuara ia ketawa, dan setelah kodok itu mati ia membuangya, begitupun pada binatang-binatang lainya seperti ular, anak ayam dan anak kucing," katanya.

Kepala Desa Babakansari, H Junaedi mengatakan bahwa Rizki mengalami gangguan mental.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah desa pernah memasukan ia ke untuk sekolah di SLB, namun itu tak berjalan mulus.

Di tengah perjalanan, orang tuanya memutuskan Rizki berhenti sekolah.

"Kebetulan di Desa Babakansarj ada yayasan, dan di dalamnya ada SLB, saya tak tau apa alasan orang tua Rizki malah memberhentikan anaknya sekolah," katanya.

Warga Papua di Jawa Timur Dapat Jaminan Keamanan dari Kapolda Jatim

Kucing jenis Peak Nose yang ada di Cat & Ice Cream PVJ, Senin (24/6/2019).
Kucing jenis Peak Nose yang ada di Cat & Ice Cream PVJ, Senin (24/6/2019). (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Camat Sukaluyu, Supiandi, mengaku telah mengetahui bahwa ada seorang anak di Desa Babakansari yang gemar menggigit hewan termasuk ular berbisa.

Ia mengetahui hal tersebut setelah mendapat laporan dari kepala desa setempat.

"Anak ini memang memiliki keterbelakangan mental, bahkan kata ibunya sendiri anak ini suka katak dan ini kami sangat prihatin," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengagendakan dengan organisasi masyarakat yang kebetulan mempunyai akses untuk melakukan pengobatan terhadap Rizki.

"Insya Allah kami akan memfasilitasi supaya anak itu bisa direhabilitasi hingga bisa sembuh normal seperti anak seusianya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved