Lika-liku Pemuda Tuna Netra Berjualan Kerupuk Cimahi-Bandung, Ini Caranya Melihat Uang
Elwanggi tampak beristirahat sambil duduk di trotoar tepatnya Jalan Pesantren Kota Cimahi, yang tak jauh dari gedung Pemkot Cimahi.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ravianto
"Jualan (kerupuk gurilem) dari tahun 2018. Ingin membuktikan ke masyarakat umum, bahwa disabilitas khususnya tunanetra banyak yang beranggapan hanya bisa itu-itu saja, membuktikan ke masyarakat saya bisa hidup (mandiri)," ujar Elwanggi
Pemuda asal Bekasi ini, mengaku hijrah ke Kota Cimahi sejak tahun 2018 namun dirinya sudah dari tahun 2000 menetap di Lembang, KBB bersama ibunya dan kedua saudaranya.
Elwanggi menceritakan alasannya pindah dari Bekasi ke Lembang karena ikut dengan ibunya yang dari kala itu berpisah dengan ayahnya.
Seiring berjalannya Elwanggi yang sempat bersekolah di SLB A hingga kelas enam ini memutuskan untuk hidup mendiri di tahun 2018 dengan berjualan sambil mengontrak satu ruang kamar di Kota Cimahi.
"Enggak diterusin sekolah, terakhir sampai kelas enam SD di SLB lembang. Sekarang sambil berjualan kerupuk ini saya ngekos di Jalan Pesantren Dalam, Kota Cimahi," ujarnya
Hasil dari berdagang kerupuk gurilem ini, Elwanggi menjelaskan keuntungannya sebagian ditabung untuk masa depannya dan sebagian lagi diberikan kepada ibunya.
"Dari hasil jualan uangnya ditabung buat masa depan, sisanya buat sehari hari kaya bayar kosan," ujarnya.(*)