Lika-liku Pemuda Tuna Netra Berjualan Kerupuk Cimahi-Bandung, Ini Caranya Melihat Uang
Elwanggi tampak beristirahat sambil duduk di trotoar tepatnya Jalan Pesantren Kota Cimahi, yang tak jauh dari gedung Pemkot Cimahi.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Keterbatasan bukanlah hambatan bagi seseorang untuk menggapai impian, pemuda tunanetra ini rela berjalan puluhan kilometer berjualan kerupuk gurilem.
Pemuda tersebut bernama Elwanggi (24). Elwanggi sudah dari lahir harus kehilangan penglihatannya tersebut.
Elwanggi tampak beristirahat sambil duduk di trotoar tepatnya Jalan Pesantren Kota Cimahi, yang tak jauh dari gedung Pemkot Cimahi.
Bukan hanya sekedar beristirahat dan diam, Elwanggi juga menanti pembeli yang datang menghampirinya.
Wajahnya nampak sumringah ketika ada seorang bapak-bapak yang turun dari motor dan menghampirinya memborong 10 bungkus kerupuk gurilemnya tersebut.

Sekilas fisik Elwanggi normal, namun ketika dia memberikan uang kembalian kepada pembeli, nampak tangannya mendekatkan uang yang dia pegang ke mukanya.
Dengan cermat, uang itu dia dekatkan ke mata kirinya.
Mata kiri Elwanggi memang masih bisa melihat meski sangat minim.
Uang yang dia terima harus didekatkan ke mata kirinya sampai jarak sekitar 3 cm.
Barulah dia tahu berapa nominal uang yang diserahkannya.
Dia mengaku hanya melihat sedikit cahaya dari mata kirinya.
Selain itu, dia juga meraba uang yang diberikan.
Saat memberikan kembalian, Elwanggi juga mendekatkan beberapa uang ke mata kirinya sebelum menyerahkan ke pembeli.
Elwanggi kepada Tribun Jabar mengaku, sudah satu tahun berdagang kerupuk gurilem di Kota Cimahi hingga Kota Bandung sambil berjalan kaki.