Wawancara Khusus
Wawancara Khusus Ridwan Suryana, Penolong Aiptu Erwin, Polisi Cianjur yang Terbakar
Foto setengah jongkok Ridwan Suryana sambil duduk memeluk bagian kepala Aiptu Erwin menjadi viral di lini media sosial.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka fotonya saat menolong Aiptu Erwin akan viral.
Diketahui, Aiptu Erwin merupakan satu dari empat polisi Cianjur yang terbakar saat unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (15/8/2019).
Ketika ditolong, Ridwan Suryana, Aiptu Erwin yang terbakar masih tergeletak di trotoar.
Foto setengah jongkok Ridwan sambil duduk memeluk bagian kepala menjadi viral di lini media sosial.
Tak sampai di situ, Ridwan Suryana sempat histeris berteriak agar ada orang yang memberinya air untuk diberikan kepada Aiptu Erwin.
Berikut kutipan wawancara Tribun dengan Ridwan:
TJ: Bisa diceritakan bagaimana awal Ridwan berada di lokasi dekat unjuk rasa?
RD: Saya lagi praktik kerja lapangan di pemda, kebetulan pukul 11.30 WIB waktu istirahat, jadi saya jajan di depan Pemda. Lalu saya melihat ada pengunjuk rasa yang sedang berorasi.
TJ: Apakah saat Ridwan berada di sana unjuk rasa langsung ricuh?
RD: Awalnya unjuk rasa berlangsung tertib dan saya melihat ada orasi.
TJ: Saat itu posisi Ridwan berada di mana?
RD: Saya berdiri dekat halte, tak jauh dari para pengunjuk rasa. Tak lama kemudian saya melihat ada huru-hara dan ada satu anggota yang terbakar.
Pertama saya ngeri melihatnya, saya belum berani ikut memadamkan api saat itu.

TJ: Lalu bagaimana sampai Ridwan bisa menghampiri korban yang terbakar?
RD: Setelah itu saya melihat korban tergeletak sendiri di trotoar.
Refleks, saya setengah berlari dan langsung memberinya air.
Ia tak bergerak dan tak berkata apa-apa, saya coba tenangkan saat itu.
TJ: Air mineral itu didapat dari mana?
RD: Kebetulan ada air mineral tergeletak mungkin sisa pengunjuk rasa.
TJ: Apakah setelah itu korban berteriak?
RD: Dia kejang-kejang, lalu saya teriak ke anggota polisi lainnya, 'tolong Pak, ini komandan Bapak'.
Setelah itu, ada polisi dan satpol PP yang memberi air.
TJ: Lalu apa yang dilakukan seterusnya?
RD: Karena ga ada ambulans semua berteriak agar memanggil angkutan umum.

TJ: Apakah langsung ada angkutan umum?
RD: Iya ada lalu saya ikut menggotong bapak itu juga ke dalam angkutan umum.
TJ: Sempat ngeri ga melihat kondisi tubuh yang terbakar?
RD: Iya sempat, tapi karena dasar kemanusiaan jadi saya tetap menolongnya.
TJ: Bagaimana pendapatmu sebagai calon mahasiswa terkait unjuk rasa ini?
RD: Saya berharap tak terulang lagi hal seperti ini.
TJ: Apakah sebelumnya Ridwan mengenal Aiptu Erwin?
RD: Saya baru tahu namanya menjelang malam, banyak di berita namanya Erwin yang ditolong saya.
TJ: Sudah berapa lama Ridwan magang, dan Ridwan tinggal di mana?
RD: Saya sudah magang di pemkab 1,5 bulan saya tinggal di Kampung Jangari kidul, Desa Bojong, Kecamatan Mande.