Mati Listrik di Jabar dan Jakarta
Semua Jaringan 500 kV dan 150 kV PLN Sudah Normal, Malam Ini 3 PLTU Akan Tambah Pasokan Listrik
Beban puncak listrik hari ini di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pasca padamnya listrik yang terjadi pada minggu (4/8/2019), PLN berhasil menormalkan kembali seluruh sistem kelistrikan.
Hingga pagi ini pembangkit yang sudah masuk sistem sebesar 12.378 MW. Dengan 23 GITET telah beroperasi.
Untuk pemulihan beban padam Wilayah DKI Jakarta pkl 17.50 WIB, wilayah Banten pkl 21.20 WIB dan wilayah Jawa Barat pukul 23.27 WIB kemarin malam (5/08/2019).
Beban puncak listrik hari ini di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW.
"Alhamdulillah seluruh sistem sudah normal, dan kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini" Ungkap Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dalam keterangan pers yang diterima Tribun, Selasa (6/8/2019).
Pembangkit yang sudah menyala pagi ini:
1. PLTU Suralaya 7 unit
2. Pembangkit cilegon 1 unit
3. Pembangkit Muara Karang blok 1 dan 2
4. PLTU Muarakarang 2 unit
5. Pembangkit Priok blok 1 sd 4
6. PLTU Lontar 3 unit
7. PLTP Salak
8. PLTA Saguling
9. PLTA Cirata
10. PLTU Labuan 1 unit,
11. PLTU Lestari Banten Energi
12. PLTP di Jawa Barat
13. Pembangkit Muaratwar blok 1 sd 5
14. PLTU Cirebon Electric Power
15. PLTU Indramayu 2 unit
Yang rencana akan Masuk sistem (proses sinkron) di Malam ini :
1. PLTU Pelabuhan Ratu 1
2. PLTU Pelabuhan Ratu 3
3. PLTU Suralaya 1
Selain itu semua jaringan 500 kV dan 150 kV sudah kembali normal. Sementara itu, sebelumnya PLN juga memberikan informasi terkait adanga kompensasi untuk pelanggan yang terkena pemadaman.
Kompensasi akan diberikan sebesar 35% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.
Kompensasi sebesar 20% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif Non Adjustment (yang tidak dikenakan penyesuaian tarif tenaga listrik)
Pemberian kompensasi akan diberlakukan pada rekening bulan berikutnya.
Khusus untuk pelanggan prabayar, kompensasi disetarakan dengan pengurangan tagihan pada golongan Tariff Adjustment . Kompensasi ini akan diberikan saat pelanggan membeli token berikutnya.
Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar
Khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service level Agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama. (siti fatimah)
Penyebab Putusnya Jaringan Masih Misterius
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS tidak menjawab tegas mengenai penyebab blackout wilayah Jawa dan Bali karena pohon Sengon.
Menurutnya jaringan listrik yang mengalami gangguan memang sangat panjang dan melawati gunung, hutan, perkebunan, dan lain lain.
Karena itu bisa saja gangguang jaringan listrik disebabkan faktor alam.
"Itu memang bisa saja terjadi gangguan-gangguan dari sekitar, alam, dan sebagainya dan itu bisa terjadi. Itu yang alhamdullilah sudah kita bisa selesaikan," kata Haryanto di Kantor PLN Jakarta, Senin (5/8/2019) malam.
Haryanto tidak menjawab apakah gangguan alam yang dimaksud merupakan pohon.
Hal pasti menurutnya bahwa padamnya listrik terjadi akibat jaringan dari Unggaran ke Pemalang terputus.
Dua dari 4 sirkuit pada jaringan tersebut mengalami gangguan.
"Sekarang sudah kembali 4 sirkuit, dan sudah mengalirkan listrik dari timur ke barat," katanya.
Sebelumnya, mabes Polri mengungkap dugaan sementara penyebab gangguan pasokan listrik yang melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak Minggu (4/8/2019) siang.
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tim Kriminal Khusus dari Polda Jawa Tengah telah melakukan pengecekan TKP di Tower Transmisi di Desa Malom, Gunung Pati, Kabupaten Semarang.
"Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas Right Of Way (ROW), sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jala Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Jakarta Pulih
Direktur PLN Regional Bagian Jawa Barat, Haryanto mengatakan pihaknya terus berupaya memulihakan pasokan listrik di wilayah yang terjadi blackout pada Minggu (4/8/2019).
Untuk wilayah DKI Jakarta menurutnya pasokan listrik sudah pulih sejak pukul 15.00 Wib.
"Sesuai dengan arahan pak Presiden tadi pagi PLN berusaha untuk segera memulihkan di Jabar, Jakarta, dan Banten. Alhamdulillah mulai dari pukul 15.00 tadi untuk Jakarta sudah tidak ada pemadaman," katanya di Kantor PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019) malam.
Hanya saja menurutnya untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, pasokan belum pulih seluruhnya.
PLN terus berusaha menormalkan pasokan listrik hingga Senin malam.
"Sampai dengan tadi sore kita sudah bisa nyalakan tambahan mesin pembangkit 5000 Mw dan Insyaallah sampai nanti malam ada tambahan sampai 3000 MW dan yang kita pakai untuk menyalakan kembali pelanggan-pelanggan yang ada di Banten dan Jabar yang mengalami pemadaman insyaallah malam ini bisa kita selesaikan untuk penyalaan kembali para pelanggan-pelanggan yang padam," katanya.
Untuk wilayah Jawa Barat sendiri menurut Haryato pasokan listrik yang belum pulih tersebar di sejumlah Kabupaten atau Kota.
Diantaranya yakni, Bogor, Bekasi, dan juga Bandung.
"Begitu juga dengan Banten, wilayahnya tersebar," katanya.
Haryanto mengatakan sejumlah pembangkit listrik yang mengalami gangguan terus diperbaiki untuk menormlkan kembali pasokan listrik.
Menurutnya pemadaman bergilir akan selesai pada Senin malam.
"InsyaAllah malam ini bisa kita selesaikan. InsyaAllah pembangkit-pembangkit tambahan bisa beroperasi malam ini, dan itu bisa kita gunakan untuk menyalakan kembali pelanggan yang masih padam di jawa Barat dan Banten," katanya.
Jokowi sambangi PLN

Presiden Jokowi langsung mendatangi kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Sebelum pukul 09.00 WIB, Jokowi yang menggunakan kemeja putih lengan panjang sudah tiba di Gerung Utama PLN.
Tidak seperti biasanya, transit lebih dulu di ruangan yang sudah disediakan pihak PLN. Melainkan Jokowi memilih langsung masuk ke ruang rapat.
Tegas, Jokowi meminta penjelasan dari PLN mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek hingga sebagian Pulau Jawa.
Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan agar penjelasan yang diberikan simpel dan tidak bertele-tele.
Setelah mendapat penjelasan dari Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi tampak kesal karena penjelasan Sripeni terlalu bertele-tele.
"Penjelasannya kenapa panjang sekali," tegas Jokowi merespon penjelasan dari direksi PLN.
"Bapak, Ibu semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian sehingga tahu-tahu drop begini," tambah Jokowi lagi.
Sedikit tegang dan ruang rapat terasa kian sunyi. Jokowi tidak sekalipun melempar senyum. Mukanya terus datar.
Rombongan menteri yang mendampingi Jokowi yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga diam tidak bergeming.
Kembali Sripeni minta waktu untuk memberikan penjelasan. Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut.
Jokowi hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya dengan cara apapun agar listrik yang sempat padam bisa nyala kembali.
"Saya minta diperbaiki secepatnya. Wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apapun. Harus segera hidup kembali. Itu permintaan saya, terima kasih," tutup Jokowi mengakhiri kunjungannya.
Lantas Jokowi memilih langsung pergi meninggalkan gedung Utama PLN. Lagi-lagi ruang transit yang sudah disiapkan PLN "dianggurkan" Jokowi.
Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih. Di atas meja disediakan air minum, buah dan beberapa kudapan.
Tidak seperti biasanya, ketika keluar dari ruang rapat.
Sripeni mengantar Jokowi hingga ke lobi depan. Tidak ada perbincangan ataupun basa basi di antara keduanya.
Jokowi juga tidak melayani permintaan wawancara dari awak media. Jokowi yang biasanya ramah menyapa awak media memilih diam.
Padahal biasanya, Jokowi ramah ataupun menyapa dan melambaikan tangan ke arah awak media. Kini Jokowi memilih pergi dengan diam kembali ke Komplek Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.05 WIB.
Usai itu, menteri lainnya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ikut pulang meninggalkan kantor pusat PLN.
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali masuk ke gedung utama PLN didampingi Sripeni.
Sama seperti Jokowi, Ignasius Jonan juga bungkam. Enggan melayani permintaan wawancara awak media.
Usai mengantar Ignasius Jonan masuk ke gedung utama, Sripeni kembali keluar meladeni sesi wawancara dengan awak media.(*)