Waspada, Predator Anak Berkeliaran di Game Online, Satu Pelaku Sudah Ditangkap, Modusnya dari Chat
Bagi Anda orang tua, sebaiknya lebih cermat dalam mengawasi anak di bawah umur saat bermain game online.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Modus Pelaku
AKP Agung Rizki Laksono kemudian membeberkan modus predator anak yang biasanya berkeliaran di aplikasi game online.
Predator anak biasanya beraksi di game online yang memiliki fitur chatting.
Pada awalnya, predator anak ini tak menggunakan foto asli mereka.
"Mereka akan menggunakan foto samaran, menggunakan foto orang yang seumuran (dengan korban)," ujar Agung.
Melalui fitur chatting di dalam game online, predator anak ini akan melancarkan aksinya.
Mereka akan berkirim pesan. Lama kelamaan, jika pesan itu ditanggapi, predator anak ini akan meminta nomor WhatsApp.
"(Kalau) beralih ke aplikasi WhatsApp, dari situ lah mulai ada bujukan itu tadi untuk melakukan kegiatan seperti video call terlarang (video call sex)," ujar Agung.
Saat VCS itu, pelaku tanpa sepengetahuan korban akan merekam.
Video hasil rekaman VCS itu lah yang digunakan untuk mengancam korban.
"Dari hasil perekaman video tersebut akan digunakan pelaku untuk melakukan pengancaman
apabila korban ini tidak mengikuti kemauan para pelaku," kata Agung.
Hal yang Harus Diwaspadai
Untuk mengantisipasi agar anak tak terjerumus sisi negatif dunia siber, termasuk terkena bujuk rayu predator anak, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Komisioner KPAI Margaret Aliyatul mengatakan, orang tua baiknya mengingatkan agar anak jangan suka mengumbar identitas diri di dunia online.