Viral, Bocah di Kuningan Tiap Pagi Perhatikan Anak yang Sekolah dari Balik Pagar, Para Guru Iba
Unggahan tersebut juga menunjukkan bocah itu tiggal jauh, di atas perbukitan, terpencil, dan dalam kondisi memprihatinkan.
Awalnya Jodi sering main ke sekolah menggunakan pakaian bermain yang kotor setiap pagi, begitu tutur Atun.
Dia tidak punya sandal sehingga selalu telanjang kaki, saat main di sekolah, dia kerap memperhatikan anak-anak sekolah dari luar gerbang.
Akhirnya, sejumlah guru mendekatinya untuk mengajaknya sekolah.
"Kemudian Bu Dini, mengajak saya belanja beli baju (seragam). Kita beli baju, belanja semua kebutuhan Jodi."
"Pas hari Selasa, saya tungguin enggak datang-datang. Tiba-tiba rada siang dia main ke sekolah, dan saya bujuk akhirnya mau," kata Atun kepada Kompas.com di sekolah.
Atun kemudian memandikan Jodi di kamar mandi ruang guru, ia menggantikan pakaian bermain yang kotor dengan seragam merah putih yang baru dibeli.
Atun memakaikan sepatu, tas, dan semua kebutuhan belajar Jodi.
Sejumlah guru lainnya di sekolah itu juga memberikan sarapan untuk Jodi.
"Saya suapin makan pakai ayam. Kata Jodi enak, kalau di rumah makannya pakai lauk asin (ikan asin). Saya sedih."
"Apalagi pas minum susu, enggak tahu pernah minum susu atau enggak, karena minumnya langsung habis tanpa jeda. Sedih bgt liatnya, saya kasihan," ungkap Atun.
Guru olahraga di SDN Margabakti ini menyebut, Jodi berangkat ke sekolah menggunakan pakaian bermain dan belum mandi, karena tidak ada air di rumahnya.
Guru-guru di sekolah setempat rela memandikan Jodi setiap pagi, juga yang memakaikan seragam, kaos kaki hingga sepatu untuk Jodi.
Mereka rela menjadi orangtua asuh Jodi karena ingin memenuhi hak pendidikan bagi Jodi.
Mereka tidak ingin, Jodi bernasib sama seperti, seperti kakak-kakaknya, kedua orang tua, hingga kakek neneknya, yang tidak sempat mengenyam pendidikan secara memadai hingga tinggi.
Sebagian besar keluarganya putus sekolah.(*)