Tips Kesehatan Mental

Waspadai Takut Hidup Sendiri karena Menjomblo, Bisa Mengidap Anuptaphobia

Kenali gejala gangguan Anuptaphobia hindari takut menjomblo berlebihan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
ilustrasi sendirian 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jika kamu seorang yang sedang melajang sebaiknya hindari perasaan kesepian atau takut hidup sendiri.

Rupanya belum banyak yang tahu, jika kamu takut menjomblo maka bisa jadi kamu mengidap penyakit Anuptaphobia.

Anuptaphobia merupakan gangguan psikologis karena rasa takut hidup sendiri atau melajang.

Melansir dari halodoc.com, Anuptaphobia dianggap sebagai fobia yang dipengaruhi psikologis secara ekternal (peristiwa traumatik) dan kecenderungan internal (faktor keturunan).

Selain itu Anuptaphobia dianggap sebagai fobia spesifik yang menjadi lawan dari gamophobia atau takut pada pernikahan.

Anak-anak Ternyata Bisa Stres Juga Lho, Kenali Yuk Ciri-ciri Anak Alami Tekanan Psikologis

Demikian kecenderungan pengidap Anuptaphobia biasanya tidak bisa hidup tanpa kekasih atau pasangan.

Kecenderungan orang dengan gangguan ini akan merasa lebih tenang jika telah memiliki pasangan.

Anuptaphobia bisa dilihat dari beberapa gejala dasar, di antaranya rasa cemas, takut, dan panik.

Pengidap Anuptaphobia seringkali merasa tidak puas dengan dirinya sendiri.

Ironinya dalam beberapa kasus pengidap gangguan ini bisanya tidak mau melepaskan perayaan pernikahan.

Pemicu Anuptaphobia

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa pemicu utama gangguan ini muncul bisa karena pengalaman traumatik dan beberapa faktor dari luar lainnya.

Secara internal, tanpa disadari pengidap Anuptaphobia memiliki pandangan sendiri terhadap nilai-nilai kebagiaan sejak dirinya belia.

Kelebihan Main Game Bisa Ganggu Psikologis

Pandangan pesimis terhadap mustahilnya bisa hidup sendiri tanpa pasangan, misalnya, atau bisa jadi karena melihat cerminan ayah dan ibu sebagai orang tua yang lengkap sehingga memperkuat anggapan tersebut.

Lebih parah dari itu, pengidap Anuptaphobia bisa terpengaruh dari peran media sosial yang kerap kali menjadi tempat bersarangnya saling pamer pasangan.

Oleh karenanya secara psikologis penggunaan media sosial yang lajang atau menjomblo bisa lapar akan kebutuhan percintaan dengan pasangan.

Nah, meski kerap kali dianggap sepele jika dibiarkan terus menjalar gangguan ini bisa mempengaruhi mental.

ILUSTRASI - Entah apa yang di pikiran AS (54), warga Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalya itu tega menyetubuhi anak tirinya.
ILUSTRASI - Entah apa yang di pikiran AS (54), warga Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalya itu tega menyetubuhi anak tirinya. (Istimewa via Tribunnews.com)

Mengutip dari Grid.id yang melansir dari laman itspsychology, berikut ini dijelaskan beberapa gejala lainnya yang dapat dialami pengidap Anuptaphobia.

1. Ketakutan Berlebihan

Pengidap Anuptaphobia bisa membayangkan seolah mendapatkan teror.

Biasanya mereka sulit mengontrol diri dan mengalami ketakutan yang berlebihan.

2. Sulit Memberikan Penjelasan

Dikutip dari halodoc.com, pengidap Anuptaphobia juga cenderung tidak berkemampuan mengartikulasikan kata-kata atau kalimat.

Semisal, mengungkapkan rasa ketakutan yang dirasakan bilamana saat tidak memiliki pasangan.

Bangun Pagi Hindarkan Depresi dan Penyakit Psikologis

3. Obsesif Saat Mencari Pasangan

Seperti yang telah dijelaskan pengidap Anuptaphobia memiliki kecenderungan akan merasa lebih tenang jika telah memiliki pasangan.

Oleh karena itu, saat ia mencari pasangan maka ia cenderung lebih obsesif untuk segera mendapatkan pasangan atau kekasih.

4. Toxic Relationship

Pengidap Anuptaphobia akan lebih memilih tetap menjalani hubungan yang buruk (Toxic Relationship) dari pada menjomblo atau tidak memiliki pasangan.

Nah, itulah beberapa gejala yang akan muncul pada orang yang mengidap Anuptaphobia.

Jika ada beberapa gejala yang dirasa sama dengan hal yang kamu alami, sebaiknya bisa berkonsultasi dengan psikolog atau mengungkapnya kepada orang-orang terdekatmu.

Ilustrasi jomblo
Ilustrasi jomblo (life n lesson)

Kamu bisa mengatasi gangguan tersebut dengan cara mulai membuka diri dan mendengarkan saran orang terdekatmu secara positif.

Setelah itu kamu bisa merenungkan konsep diri dan mengubahnya untuk fokus terhadap hal-hal yang semestinya kamu lakukan.

Semisal, membuat mood positif dan membuat diri merasa nyaman untuk menghargai diri sendiri.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved