Polisi Tembak Polisi
Polisi Tembak Polisi di Depok Hingga 7 Kali Tembakan, Anak Bripka Rahmat: Aku Nggak Rela Papah Pergi
Bripka Rahmat amankan pelaku tawuran. Lalu datang Brigadir Rangga minta pelaku dibebaskan. Ditolak. Lalu emosi. Brigadir Rangga menembak berkali kali
Polisi Tembak Polisi di Depok Hingga 7 Kali Tembakan, Anak Bripka Rahmat: Aku Nggak Rela Papah Pergi
TRIBUNJABAR.ID, DEPOK - Anak polisi korban penembakan oleh temannya sendiri, VT tak hentinya menangis saat mengetahui ayahnya, Bripka Rahmat Efendy (41), meninggal, Kamis (25/7) malam.
Bahkan, hingga siang, VT yang baru masuk SMP itu masih menangis.
Sesekali, ia berteriak-teriak histeris memanggil ayahnya Bripka Rahmat Efendi.
"Ya Allah, Papah, tengokin VT terus Papah, tengokin VT," teriak VT.
Di rumah duka kasus polisi tembak polisi, di Perumahan Tapos Residences, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7), para pelayat masih berdatangan.
"Enggak mau, aku mau lihat Papah sekarang, Papah aku enggak mau, aku enggak rela Papah pergi," teriak VT.
• Kapolres Purwokerto Tak Berkomentar Banyak Soal Penembakan Mako Brimob, Situasi Terpantau Kondusif
Bripka Rahmat Efendy tewas setelah diberondong tembakan oleh rekan seprofesinnya, Brigadir Rangga Tianto (32) di Mapolsek Cimanggis, pada Kamis malam. Pelaku menggunakan senjata api jenis HS 9.
"Dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali di bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
Rahmat Efendy adalah anggota Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dia juga menjadi anggota Kelompok Sadar Kamtibmas (Pokdar Kamtibmas) di lingkungan tempat tinggalnya di Tapos, Depok.

Sementara, Brigadir Rangga Tianto adalah anggota Polair Baharkam Polri.
Kasus polisi tembak polisi ini bermula saat korban, mengamankan pelaku tawuran, FZ, ke Mapolsek Cimanggis pada Kamis malam, pukul 20.30.
• Tiga Pelaku Penembakan Kaca Rumah dan Mobil Pakai Airsoft Gun Diringkus Polres Bandung
Dia mengadukan kasus tawuran anak tersebut di ruang bagian Sentra Pelayanan Masyarakat (SPK).
Tidak lama kemudian, datang orang tua FZ bersama Brigadir Rangga Tianto.