ASN Kemenag Dibunuh dengan Sadis

Pembunuh Warga Cileunyi Tak Menyesali Perbuatannya, Tak Ada Keinginan Minta Maaf pada Keluarga

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun tersangka tampak menyesali karena tertangkap oleh polisi.

Editor: Ravianto
Tribunjabar.id/Daniel Andreand Damanik
Proses rekonstruksi peristiwa mutilasi yang dilakukan DP (37) terhadap KW (51) di kamar kost kostan pelaku di Jl H Hasan, Kota Bandung, Sabtu (13/7/2019). 

"Proses pemotongan mayat atau mutilasinya dilakukan di perjalanan, sambil jalan dia menepi langsung dipotong-potong. Kemudian di wilayah Kebumen ini bagian badannya dibuang dan dibakar," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, pembakaran tubuh korban yang sudah terpotong-potong dilakukan korban di dua lokasi.

 Korban Mutilasi di Banyumas Berasal dari Cileunyi Bandung, Dibunuh dan Mobil Dijual

Lokasi pertama di Jalan Raya Klampok-Sempor, Kebumen, pada Minggu malam atau Senin dini hari.

Setelah memastikan korban mutilasinya terbakar, DP bergerak ke wilayah Banyumas.

"Di sini tidak terlalu lama. Setelah membakar, pelaku membawa potongan tubuh lainnya ke TKP (tempat kejadian perkara) yang pertama di wilayah Banyumas," ujar Bambang.

Lokasi penemuan tubuh yang pertama di wilayah Banyumas, kata Bambang, tidak terlalu jauh dari rumah terduga pelaku. Jaraknya hanya sekitar dua kilometer.

Bambang mengatakan, setelah membunuh dan membuang jasad korban, tersangka juga membawa kabur mobil korban dan menjualnya di sebuah showroom mobil di Purwokerto.

 ASN Kemenag Kota Bandung yang Dimutilasi di Banyumas Dikenal Ceria dan Rajin Ibadah

"Tersangka kami tangkap saat akan mengambil uang pembayaran mobil. Jadi sudah dijual, tapi belum dibayar. Tersangka akan mengambil uang Rp 100 juta," kata Bambang.

Untuk memuluskan aksinya, sebelum mobil itu dijual, seluruh penutup jok mobil itu dilepas. Pasalnya, di jok mobil banyak berlumuran darah saat memutilasi tubuh korban di dalam mobil.

Bambang mengatakan, tersangka mengenal korban melalui media sosial Facebook. Untuk mengelabui korbannya, tersangka mengaku sebagai seorang pelaut. "Tersangka mengenal korban belum lama, baru sekitar dua bulanan, sejak sebelum Lebaran kemarin, setelah tersangka keluar dari penjara," ujar Bambang. (hilda rubiah/hakim baihaqi/kompas.com)

Berawal dari penemuan tengkorak gosong di Banyumas

Warga Desa Watuagung, Banyumas dikagetkan dengan penemuan potongan kepala, tangan dan kaki manusia yang sudah dalam keadaan hangus terbakar, Senin (8/7/2019) sekitar pukul 18:00 WIB.

Potongan kepala dan kaki serta tangan yang sudah gosong itu ditemukan di hutan tepatnya di kolong jembatan kecil Dukuh Plandi, Desa Watuagung, Banyumas.

Penemuan menghebohkan itu bermula dari saksi Pariman (45) warga setempat yang mendapat laporan dari seorang anak kecil berumur 12 tahun sekira pukul 16.30 WIB.

Anak tersebut mengaku menemukan daging besar bekas di bakar di selokan atau gorong-gorong Desa Watu Agung RT 8 RW 3, Kecamatan Tambak, Banyumas.

Penemuan potongan kepala dan tangan yang hangus terbakar tersebut cukup mengemparkan warga sekitar.

Polisi sampai saat ini masih menyelidiki potongan kepala dan tangan tersebut dengan membawanya ke rumah sakit Margono Purwokerto untuk diautopsi.

Potongan kepala, tangan dan kaki manusia yang sudah dalam keadaan terbakar ini ditemukan warga di bawah gorong gorong.

Tepatnya di jembatan saluran air dekat dengan jalur perbukitan jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara, Jateng.

Saat ditemukan kondisi kepala tangan dan kaki sudah dalam kondisi gosong akibat terbakar.

Potongan kepala tersebut sudah hangus dan susah untuk dikenali lagi.

Tim inafis Polres Banyumas yang datang ke TKP penemuan kepala dan potongan tangan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Salah seorang warga yang biasa melintasi jalan alternatif penghubung Banyumas dan Banjarnegara, Ratno (45) warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengaku sempat melihat kepulan asap di tempat kejadian.

"Saya memang sering lewat jalan ini. Tetapi, saya tidak menyadari bahwa asap itu adalah pembakaran mayat. Saya kira itu bakar-bakar sampah biasa," ungkap Ratno kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/7/2019).

Sementara itu, saat di konfirmasi Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved