ASN Kemenag Dibunuh dengan Sadis
Pembunuh Warga Cileunyi Tak Menyesali Perbuatannya, Tak Ada Keinginan Minta Maaf pada Keluarga
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun tersangka tampak menyesali karena tertangkap oleh polisi.
Tetangga pelaku, Herman (64) menuturkan kalau DP sebenarnya pria yang ramah.
Kepada Wartawan, Herman menjelaskan bahwa pelaku mengaku Ia bekerja di bagian pelayaran. Herman mengatakan, sepengetahuannya, pelaku mulai menghuni kosan tersebut selama dua minggu.
"Pelaku mengaku bekerja dibagian pelayaran, orangnya ramah. Saya intens berbicara dengannya hanya dua kali saja. Kalau wanita yang sering berkunjung itu, saya kurang mengenal, kalau datang selalu siang hari, dan kalau mobil korban saya lihat baru satu kali terparkir," kata Herman, Sabtu (13/7/2019) di lokasi rekonstruksi.

Herman mengaku percaya bahwa pelaku bekerja di bagian pelayaran karena pelaku menjelaskan bahwa kantornya ada di Jl Hayam Huruk, Jakarta.
Kepada Herman, pelaku mengakui bahwa namanya ialah Ebes.
Kamar Herman berada di bawah kamar pelaku. Terdapat 24 kamar kos-kosan di Jl H Hasan, Kota Bandung tersebut dan 20 kamar dikatakan Herman sudah berpenghuni.
Herman sempat juga bertanya tentang alasan pelaku untuk menyewa kos-kosan di daerah tersebut.
Pelaku mengatakan bahwa sebagai orang pelayaran, Ia mendapat cuti selama dua minggu.
Selain menjadi penghuni kosan selama 10 tahun, Herman juga berprofesi sebagai pengelola lahan parkir di depan deretan kos-kosan tersebut.
Di halaman depan kos-kosan tersebut, terdapat gedung yang dijadikan sebagai sarana olahraga futsal.
Herman mengaku, Ia mengetahui kejadian mutilasi tersebut pada hari ini (13/7/2019) saat penyidik Polres Banyumas datang untuk melakukan rekonstruksi kejadian mutilasi.

ASN Kemenag
Kantor Kementerian Agama (Kemenang Kota Bandung) geger.
KW (51), aparatur sipil negara (ASN) yang sudah 20 tahun mengabdi di sana, menjadi korban pembunuhan sadis kekasih gelapnya.
Selain dimutilasi, jasadnya dibakar dan dibuang di sejumlah tempat.