Air Sumur di Rancaekek Menghitam dan Tak Bisa Dikonsumsi, Warga Tuding Gara-gara Proyek Galian
"Pokoknya, pas ada galian di belakang rumah, air tiba-tiba berubah, jadi takut," kata Dedeh di Kampung Babakan Jawa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Ba
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sudah dua bulan lebih, air sumur warga di Kampung Babakan Jawa, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, berubah warna menjadi hitam.
Warga kampung tersebut menduga, perubahan warna air sumur milik warga, berbarengan dengan pengerjaan galian di lokasi proyek normalisasi Sungai Cikijing yang berada tepat di belakang permukiman warga.
Ai Taryati (55), warga RT 1/2 Kampung Babakan Jawa, mengatakan bahwa tahun-tahun sebelumnya air di sumurnya tetap bersih meski musim kemarau tiba.
Bahkan airnya bisa dikonsumsi untuk segala macam keperluan.
Tetapi saat ini, air sumur miliknya tersebut selain mengalami perubahan warna, kerap mengeluarkan busa dan berbau tidak sedap, sehingga ia tidak berani menggunakannya untuk berbagai kebutuhan.
"Pokoknya, pas ada galian di belakang rumah, air tiba-tiba berubah, jadi takut," kata Dedeh di Kampung Babakan Jawa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (15/7/2019).
• Air Sumur di Desa Bojongloa Rancaekek Menghitam, DLH Minta Warga Tak Paksakan Konsumsi Air Itu
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kata Ai, ia beberapa kali berupaya menyaring, namun tidak berhasil.
Ai mengatakan, untuk kebutuhan sehari-sehari, ia terpaksa menggunakan air galon isi ulang.
Dalam satu bulan, ia bisa menghabiskan sekitar 30 galon air.
"Pengeluaran setiap bulan jadi lebih besar, untuk beli air," katanya.
Kepala Seksi Penataan Hukum Lingkungan DLH Kabupaten Bandung, Robby Dewantara, mengatakan bahwa akibat galian tersebut, air dari Sungai Cikijing yang sejak lama mengalami pencemaran, rembes ke tanah dan bercampur dengan air sumur warga.
"Bisa jadi itu salah satu penyebabnya. Karena, sumur warga di Kampung Babakan Jawa adalah jenis sumur dangkal," katanya.
Dari uji laboratorium yang telah dilakukan pada Senin (7/7/2019) hingga Kamis (11/7/2019), DLH Kabupaten Bandung menguji dari lima sumur milik warga Kampung Babakan Jawa dan air dari Sungai Cikijing.
Kelima air sumur warga yang telah diambil sampelnya untuk diuji, yakni milik Syarifudin, Iwan, Dedeh, dan Sardan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/air-sumur-tercemar.jpg)