PT KAI Mulai Bangun Rel Cibatu-Garut, Target Beres September, Bandung-Garut Bisa Pakai Kereta Api

Bantalan rel dan besi rel telah dikirim PT KAI ke Garut. Sebagian disimpan di Cibatu dan segera dipasang di jalur kereta api

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Sejumlah warga dan petugas PT KAI melintasi eks bangunan Pasar Mawar di Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota yang sudah dibongkar, Kamis (20/6/2019). Bekas lokasi pasar itu berdiri di atas jalur rel kereta Cibatu-Garut. 

Ia menyebut, ada dua jembatan yang cukup panjang, yakni Jembatan Cikoang dan Citameng. Dari hasil pengecekan, pondasi kedua jembatan itu masih bagus dan hanya perlu penguatan saja.

"Pantauan kami berjalan baik. Mudah-mudahan nanti target selesai secepatnya di akhir tahun. Makanya nanti ke Bandung enggak usah macet-macet," katanya.

Pemasangan rel, tuturnya, direncanakan dipasang satu bulan lagi. Pada bulan September atau Oktober rel sudah selesai dipasang. Untuk stasiun pun saat ini sedang proses perbaikan. Ada tiga stasiun yang akan berfungsi yakni Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut.

Bambang Widjojanto Berani Usir Tim Hukum KPU, Jengkel Ada yang Menyusup ke Ruang Barang Bukti 02

Tim Hukum Prabowo-Sandi dan Ahli KPU Saling Minta Maaf di Mahkamah Konstitusi

"Pasir Jengkol sudah dimulai (renovasi stasiun), Wanaraja juga sama sudah mulai dikerjakan. Untuk halte akan dioperasikan lagi, tapi nanti tahap kedua. Sekarang baru stasiun dulu. Nanti yang kecil-kecul nyusul," ujarnya.

Terkait harga tiket, Edi menyebut belum melakukan penghitungan. Ia menjamin tiket dari Garut ke Jakarta akan sangat murah.

Ongkos kereta dari Garut ke Jakarta tergantung menggunakan kereta PSO (public service obligation atau subsidi pemerintah) atau nonPSO.

"Belum dihitung untuk tiket. Pastinya murah sekali," katanya.

Meski pembangunan kereta banyak mendapat dukungan namun warga terdampak reaktivasi masih kebingungan. Salah satunya yang dialami para pedagang di Pasar Mawar, Kecamatan Garut Kota.

Dini (35), eks pedagang sayuran di Pasar Mawar hanya bisa menatap tempatnya berjualan. Ia mengaku belum mendapat kepastian soal relokasi pasar.

"Dulu sih Pemkab katanya bilang mau direlokasi tapi sampai sekarang belum jelas," ucap Dini.

Lokasinya berjualan berada tepat di belakang Stasiun Garut. Kini bangunan permanen itu sudah rata dengan tanah. Dini menyebut sudah 12 tahun berjualan.

"Saya sadar konsekuensi berdagang di atas lahan milik PT KAI. Hanya saya dan pedagang lain minta solusi dari pemerintah. Minimal ada kejelasan tempat berdagang lagi," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved