Putra Ketua MA Meninggal Dunia, Ternyata Bukan Orang Biasa, Jadi Komisaris di Berbagai Perusahaan

Kabar duka datang dari Ketua Mahkamah Agung (MA), putra keduanya, Mohamad Irfan meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor besar.

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TribunTimur.com/HO/DOK PRIBADI
Foto terakhir Mohamad Irfan (kiri) sebelum kecelakaan. 

Sebelum kecelakaan, Mohamad Irfan tengah melakukan tur yang dipimpin oleh seorang jendral.

Tur tersebut menggunakan motor gede bersama rombongan Adventure Touring Nostalgia (ATN).

Tur tersebut dipimpin oleh mantan Wakapolri, Komisaris Jendral (Purn) Nanan Soekarna.

Rombongan Adventure Touring Nostalgia memulai tur di Benua Afrika , tepatnya dari ujung selatan benua tersebut, yaitu Kota Cape Town, Afrika Selatan.

Dari Kota tersebut, dilanjutkan dengan rute ke Namibia.

Selanjutnya ke Botswana, ke Zimbabwe, dan dilanjutkan ke Zambia.

Kelima negara tersebut berada di Benua Afrika Bagian Selatan.

Tur rombongan Adventure Touring Nostalgia (ATN) rencananya akan berlangsung selama 19 hari.

Selama 19 hari tersebut terhitung pada hari Selasa (11/6/2019) hingga Sabtu (29/6/2019).

Namun, di hari kesembilan tur, tepatnya di rute kedua, terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal.

Dikutip Tribunjabar.id dari Tribuntimur.com, 2 anggota rombongan jatuh saat berada di daerah Naukluf National Park, yang berjarak sekitar 294 Km dari Windgoek, Ibu Kota Namibia.

Dua anggota rombongan tersebut yakni Endyk Bagus Musdyantoko yang merupakan pengusaha asal Jakarta, serta Mohamad Irfan yang merupakan anak bungsu Ketua MA.

Akibat terjatuh, Endyk Bagus Musdyantoko mengalami luka.

Sedangkan Mohamad Irfan mengalami patah tulang di bagian leher.

Kedua korban tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved