Lapas Perempuan Kelas II Arcamanik Sukamiskin Gelar Halalbihalal, Warga Binaan Ceria dan Bernyanyi
Warga Binaan LP Perempuan Sukamiskin yang berjumlah 520 orang nampak bergembira tak terlihat sebagai terpidana, berpakaian rapi dan bermake-up cantik.
Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Alunan musik dan suara merdu nyanyian dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas) Perempuan Kelas II Arcamanik Sukamiskin mewarnai acara halalbihalal, Sabtu (16/6/2019).
Tak hanya suara merdu, warga binaan lainnya pun tampil menari jaipongan hingga memukau pengunjung antara lain dihadiri oleh organisasi masyarakat Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP).
Warga Binaan LP Perempuan Sukamiskin yang berjumlah 520 orang nampak bergembira tak terlihat sebagai terpidana karena berpakaian rapi dan bermake-up cantik.
Saat rekannya menari jaipongan, uniknya, yang nyawer (memberikan uang) rekan sesama warga binaan.
Suasana tambah meriah saat bagi bagi door prize dari GPPMP dan joget bersama tak ada sekat semua berbaur jadi satu.
• Pasca- Terungkapnya Setnov Pelesiran ke Bandung Barat, Lapas Sukamiskin Lakukan Ini
Kepala Lapas Perempuan Kelas II Arcamanik Sukamiskin Rafni Trikoriaty Irianta menuturkan, merasa bangga terhadap warga binaan nya karena pintar dan cerdas.
"Menari dan marawis hanya dilatih dua pekan sudah piawai apalagi dilatih rutin pasti bakatnya bermunculan" ujarnya.
Menurut Rafni, warga binaanya sering tampil di berbagai hotel bintang untuk menari.
Tak hanya menari keterampilan yang dimiliki warga binaannya pandai membuat kerajinan, melukis dan mengaji serta bernyanyi.
• Ini Barang-barang Milik Setya Novanto yang Diangkut dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur
Rafni mengatakan, Lapas Perempuan Arcamanik kini dihuni 520 orang padahal kapasitas tampung hanya 227 orang.
"Semua Lapas di Indonesia over kapasitas jadi harus diatur agar tetap nyaman bagi penghuninya," ujar Rafni.
Rafni mengatakan warga binaannya 65 persen kasus narkoba dan paling berat hukuman seumur hidup.
"Tadi yang tampil menari hukuman rata rata diatas 10 tahun, tapi mereka tetap berkarya tidak putus asa," ujarnya.
Sementara itu bidang aksi sosial GPPMP Jabar, Sisca Laluyan merasa terharu, bangga serta menyenangkan melihat warga binaan yang nampak tabah, kompak , bersahabat dan bergembira.
"Tak menyangka teman-teman di Lapas Perempuan orang ramah dan menyenangkan bisa bersatu berbaur dengan orang baru," ujarnya.

Sedangkan Ketua Panitia aksi sosial GPPMP Jabar, Dadi Wurangian, mengatakan aksi sosial digelar setahun dua kali dengan lokasi berbeda.
"Sebagai perantau asal Menado ingin berbagi kasih dengan warga yang tinggal di Kota Bandung," ujarnya.
Dadi mengatakan anggota GPPMP di Kota Bandung tidak hanya dari Menado tapi dari berbagai suku dan agama.
"Siapa pun bisa bergabung ke GPPMP asal memiliki tujuan yang sama membangun dan mempersatukan bangsa Indonesia serta berjiwa sosial, " ujar Dadi. (tiah sm)