Idul Fitri 2019
Lebaran Idul Fitri 2019 Hari Selasa 4 Juni Tergantung Tim di 105 Titik, Sidang Isbat Nanti Malam
Hari raya Idul Fitri 2019 atau Lebaran 2019, bisa jadi akan jatuh pada Selasa 4 Juni 2019. Ketetapan itu tergantung hasil tim rukyat.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Hari raya Idul Fitri 2019 atau Lebaran 2019, bisa jadi akan jatuh pada Selasa 4 Juni 2019.
Kemungkinan Idul Fitri 2019 atau Lebaran 2019 jatuh pada Selasa 4 Juni 2019 tergantung pada tim perukyat.
Tim perukyat ini pada hari ini melakukan pengamatan munculnya bulan baru.
Jika mereka mendapati bulan baru dan terkonfirmasi adanya hilal, maka setelah Magrib ditetapkan sebagai awal bulan baru 1 Syawal 1440 H.
Maka, pada Selasa 4 Juni 2019 menjadi hari raya Idul Fitri 2019 atau Lebaran 2019.
Beberapa hari lalu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim mengatakan Kemenag menyebar para pemantau hilal di 105 titik di seluruh Indonesia.
• Panduan Bacaan dan Tata Cara Sholat Idul Fitri, Jangan Sampai Lupa saat Lebaran
Kemenag dalam menetapkan jatuhnya Lebaran memadukan dua metode yaitu melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal.
Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).
Apabila bulan baru terlihat perukyat beberapa saat setelah Magrib tiba (qobla ghurub) maka pada petang ini ditetapkan sudah memasuki 1 Syawal.
Artinya, masyarakat Indonesia akan merayakan Lebaran pada Selasa (4/6/2019) atau puasa berlangsung selama 29 hari versi pemerintah.
Sementara itu, jika hilal tidak disaksikan para perukyat maka pada Senin petang ditetapkan sebagai malam 30 Ramadan.
Dengan kata lain, 1 Syawal jatuh pada Rabu (5/6/2019) atau pada Senin petang masyarakat Muslim masih melanjutkan prosesi amalan puasa seperti tawawih dan pada Selasa (4/6/2019) Muslim di Indonesia masih berpuasa.
• Download dan Lirik Lagu Sabyan Gambus Single Idul Fitri, Suka Cita di Hari Kemenangan
Jumlah hari puasa pada bulan Ramadan tahun ini pun adalah 30 hari versi pemerintah.
Penetapan hari besar Islam pada umumnya menggunakan patokan penanggalan Lunar atau Qomariyah.
Sistem kalender tersebut menggunakan bulan sebagai dasar perhitungan astronomi dan dituangkan dalam kalender Hijriyah.