Kerusuhan di Jakarta

Kejanggalan-kejanggalan di Kerusuhan 22 Mei menurut Kapuskamnas, Termasuk Kondisi 8 Korban Tewas

Hermawan mengatakan luka tembak yang dialami oleh empat korban tewas di Rumah Sakit Polri adalah single bullet atau satu peluru.

Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar beberapa kendaraan. 

Hermawan kemudian jelaskan mengenai kelompok yang menjadi penumpang gelap dalam aksi tersebut.

Dari situ lah analisis mengenai kejanggalan-kejanggalan ditemukan dan diungkap.

"Tapi, mereka (penumpang gelap) tidak punya skill untuk melakukan kerusuhan.

Yang terjadi kemarin, di Bawaslu orang demo dari siang, lantas daya tahan orang demo paling lama 12 jam, 8 hingga 10, 12 maksimal.

Jadi jam 12 mereka pulang, polisinya juga capek, pulang.

Kerusuhan start pertama 2.30 pagi, artinya darah segar, bukan orang-orang yang mendemo di situ," tukasnya.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved