Mudik Lebaran 2019

INFO LENGKAP TOL TRANS JAWA, Minim Penerangan, Skenario One Way, Hingga Tarif Tol Setelah Diskon

Jalur Tol Trans Jawa yang mulai dioperasikan tahun ini bakal menjadi jalur favorit pemudik Lebaran 2019. Namun perlu waspada karena minim penerangan.

Editor: Kisdiantoro
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Foto udara Simpang Susun bandar di Tol Surabaya-Mojokerto 

TRIBUNJABAR.ID - Jalur Tol Trans Jawa yang mulai dioperasikan tahun ini bakal menjadi jalur favorit pemudik Lebaran 2019, terutama mereka yang hendak menempuh perjalanan jauh.

Para pemudik Lebaran 2019 dari Jakarta yang hendak menempuh perjalanan menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, sangat diuntungkan karena perjalana menjadi lebih singkat.

Namun, jarak tempuh yang lumayan jauh dan banyaknya trek lurus tentu harus diwaspadai oleh para pemudik.

Tak hanya itu. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus dilakukan para pemudik yang melintas di jalur Tol Trans Jawa ini, terutama pada malam hari.

Pasalnya, hampir sepanjang ruas Tol Trans Jawa minim penerangan jalan yang membuat pengendara akan merasa gelap ketika melewatinya.

Mudik Lewat Tol Trans Jawa Dapat Diskon 15%, Catat Besar Tarifnya, Lengkap di Sini

Mau tak mau, pencahayaan yang baik pada kendaraan harus dipastikan sebelum berangkat.

Hal ini pula yang dialami dan dipantau oleh tim Merapah Trans Jawa 4.0 yang melintasi ruas Palimanan hingga Probolinggo.

Bisa dibilang, penerangan hanya ada pada ruas tertentu, seperti rest area, simpang susun, dan lain sebagainya.

Jangan remehkan pencahayaan

Menurut Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, sistem pencahayaan mobil tidak bisa diremehkan.

Maka, menurutnya, sangat perlu dipastikan bila fungsinya bekerja dengan baik sebelum melakukan perjalanan jauh seperti mudik Lebaran.

"Cek dan pastikan lampu utama itu bekerja maksimal, baik dinyalakan dalam kondisi standar maupun saat menyorot jauh (high beam)," tuturnya.

Ini Langkah Jasa Marga Saat Sistem One Way Diberlakukan di Tol Trans Jawa

"Begitu juga bagi mobil yang sudah di lengkapi lampu kabut, pastikan semua optimal agar saat digunakan bisa benar-benar membantu visibilitas saat berkendara," imbuh Didi kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2019).

Didi mengingatkan, ketika melintasi ruas jalan yang cukup gelap, pastikan untuk selalu mementingkan keselamatan.

Jangan lajukan kendaraan terlalu cepat, tapi mulai kendurkan tekanan pedal gas dan sesuaikan ritme kecepatan dengan situasi jalan.

Kondisi Jembatan Kalikuto terkini yang merupakan bagian dari Jalan Tol Batang-Semarang, Jumat (7/12/2018).
Kondisi Jembatan Kalikuto terkini yang merupakan bagian dari Jalan Tol Batang-Semarang, Jumat (7/12/2018). (KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER)

"Saat kondisi gelap kurang penerangan seperti melintasi Tol Trans Jawa, ada baiknya jangan terlalu cepat mengendarai mobilnya," ujarnya.

"Hal ini menjadi langkah antisipasi pengemudi karena harus sigap bila ada sesuatu di jalan," tambah Didi.

Tingkat risiko yang tinggi

Secara terpisah, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu, juga mengungkapkan hal senada.

Menurut Jusri berkendara di malam hari memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi dibandingkan saat pagi atau siang hari.

Seiring dengan redupnya sinar matahari, maka visibilitas akan menjadi sangat berkurang.

Dengan begitu tingkat kewaspadaan dalam berkendara akan makin tinggi, yang efeknya akan membuat pengendara mudah lelah dan hilang konsentrasi.

Saat Mudik Pertamina Sediakan 112 Titik Layanan BBM di Tol Trans Jawa, dari Merak Hingga Pasuruan

"Sistem pencahayaan penerangan jalan lebih buruk di malam hari, walaupun ada lampu penerangan juga pasti gelap di malam hari," jelasnya.

"Dalam hal safety driving tidak ada pengecualian. Jam biologis itu ditakdirkan Tuhan bahwa malam hari kondisi akan menurun, karena oksigen juga mengecil. Sistem pencahayaan atau visibilitas jadi menurun," kata Jusri.

Sejumlah kendaraan arus balik melintas ruas Tol Cipali kilometer 188 di jalur Jakarta menuju Jawa Tengah Rabu (20/6/2018) petang, dengan sistem one way atau satu arah. (Kompas.com/Muhamad Syahri Romdhon)

Skenario sistem one way

Sementara itu, penerapan sistem satu arah atau one way secara terbatas di jalan tol selama arus mudik dan balik lebaran telah diputuskan pemerintah. Tak terkecuali untuk pemberlakuan contraflow-nya.

Lalu, seperti apa skenario contraflow dan one way di ruas Tol Trans Jawa tersebut?

Operation Management Group Head Jasa Marga Fitri W menjelaskan, contraflow dan one way sebagai bagian dari diskresi aparat kepolisian, diberlakukan pada:

- 30 Mei-2 Juni saat arus mudik, dan

- 8-10 Juni saat arus balik.

Untuk contraflow dimulai dari KM 29 hingga KM 61 Tol Jakarta-Cikampek.

Sedangkan one way berlaku mulai dari KM 70 Cikampek sampai KM 263 Brebes Barat.

"Saat mudik, contraflow berlaku pukul 06.00-21.00 WIB dan one way pada pukul 09.00-21.00 WIB. Sedangkan saat arus balik, contraflow berlaku mulai pukul 14.00-22.00 WIB," terang Fitri Wiyanti di kantornya, Senin (27/5/2019).

Skenario saat One Way Arus Mudik

Pemerintah akan menerapkan skrenario one way saat mudik Lebaran 2019

1. Akses masuk dari dan menuju Jakarta pada Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipularang akan digunakan secara normal.

2. Sebelum jalur one way akan dilakukan contraflow pada KM 29 sampai dengan KM 61 dan titik awal one way di KM 70 Cikampek Utama sampai dengan KM 263 Brebes Barat.

3. Akses masuk menuju Jakarta pada Tol Cipali sampai dengan Brebes Barat ditutup karena digunakan untuk jalur one way.

4. Lalu lintas dari Cirebon menuju Jakarta dialihkan melalui jalan arteri. Nantinya, dapat masuk kembali di GT Sadang, GT Kalihurip atau GT Cikampek.

5. Lalu lintas dari Semarang menuju Jakarta/Bandung dialihkan melalui jalan arteri, yaitu keluar GT Brebes Barat dan masuk ke tol kembali melalui GT Cikampek atau Sadang.

Skenario One Way saat Arus Balik 
1. Akses masuk dari dan menuju Jakarta pada Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipularang digunakan secara normal.

2. Akses masuk menuju Cikampek pada Tol Cipali sampai dengan Brebes Barat ditutup karena digunakan sebagai jalur one way.

Sebagai gantinya lalu lintas dialihkan melalui jalan arteri.

3. Pengguna jalan dari Jakarta yang akan menuju Cirebon dan Semarang akan dikeluarkan melalui GT Cikampek melintasi jalur arteri Pantura dan selanjutnya masuk kembali melalui GT Brebes Barat atau Brebes Timur.

Diskresi Kepolisian Tetap Berlaku

Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan, meski jam operasi one way dan contraflow dibatasi, namun diskresi kepolisian masih tetap berlaku.

Artinya, ketika kondisi lalu lintas relatif lancar sebelum masa pemberlakuan kebijakan tersebut berakhir, arus lalu lintas dapat dibuka dua arah.

Namun, bila sampai batas waktu pelaksanaan kondisi arus lalu lintas masih cukup padat, maka one way dan contraflow akan tetap dihentikan.

"Kalau dipanjangin paling nanti bentuknya pengalihan," ujarnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minim Penerangan, Waspada Berkendara Malam Hari di Tol Trans Jawa

Tarif Tol Trans Jawa setelah Diskon

Pemudik dapat menikmati tarif diskon sebesar 15 persen di semua jalan tol di Indonesia, termasuk tol Trans Jawa.

Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memberikan diskon ini di luar jadwal cuti bersama yang ditetapkan pemerintah atau tepatnya pada tanggal 27, 28, dan 29 Mei 2019.

Selain itu, diskon tarif tol juga diberikan pada saat arus balik yakni pada tanggal 10, 11, dan 12 Juni 2019.

"Hal itu sengaja kami lakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan yang lebih bagi para pengguna jalan, bagi masyarakat. Karena kami harapkan puncak itu sedikit bergeser," ujar kata Ketua Umum ATI Desi Arryani di Kementerian PUPR, Jumat (24/5/2019).

 Lengkap! Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Mudik Lebaran 2019, Jangan Sampai Kehabisan Saldo E-Toll

Dengan penerapan diskon ini, khusus tarif Tol Trans Jawa yang harus dibayarkan pemudik dengan kendaraan pribadi dari Merak hingga Probolinggo menjadi Rp 659.175, dari sebelumnya sebesar Rp 775.500.

Berikut perhitungan tarif tol untuk kendaraan Golongan I setelah diskon:

Merak-Probolinggo

Merak-Probolinggo Rp 659.175

Merak-Cirebon (via GT Kanci) Rp 163.200

Merak-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 153.000

Merak-Semarang Rp 337.875

Merak-Solo Rp 403.325

Merak-Surabaya Rp 614.975 Merak-Pasuruan (Grati) Rp 659.175

 Cianjur Diprediksi Ramai Dilintasi Imbas One Way Tol Trans Jawa, Polisi Siapkan Skenario Contra Flow

Jakarta-Probolinggo

Jakarta-Probolinggo Rp 618.375

Jakarta-Cirebon (via GT Kanci) Rp 122.400

Jakarta-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 112.200

Jakarta-Semarang Rp 297.075 Jakarta-Solo Rp 362.525

Jakarta-Surabaya Rp 574.175

Jakarta-Pasuruan (Grati) Rp 618.375

Jakarta-Merak (via JORR) Rp 53.550

Probolinggo-Merak

Probolinggo-Merak Rp 659.175

Probolinggo-Surabaya Rp 44.200

Probolinggo-Solo Rp 255.850

Probolinggo-Semarang Rp 325.550

Probolinggo-Jakarta Rp 618.375

(Kompas.com/Rosiana Haryanti)

 Disnakertrans Jawa Barat Bentuk Posko Satgas Pengaduan THR, Berikut Lokasi-lokasinya

 Saat Mudik Pertamina Sediakan 112 Titik Layanan BBM di Tol Trans Jawa, dari Merak Hingga Pasuruan

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tip Mudik Lebaran, Tol Trans Jawa Minim Penerangan, Pemudik Jangan Remehkan Lampu-lampu Mobil, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/29/tip-mudik-lebaran-tol-trans-jawa-minim-penerangan-pemudik-jangan-remehkan-lampu-lampu-mobil?

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved