Pilpres 2019
SBY Sarankan Jokowi & Prabowo Bertemu Langsung: Dalam Pertemuan Itu Tak Harus Ada Kesepakatan
SBY turut bicara soal wacana pertemuan antara dua capres yang bersaing dalam kontestasi Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Namun, ketua umum Partai Demokrat itu sebenarnya mengetahui siapa yang berani menyerang pihaknya.
"Dari materi serangan yang dialamatkan pada kita, setelah pertemuan itu, sebenarnya kita tau dari mana serangan sengit itu berasal. Di situlah perbedaan kita dengan pihak tertentu itu," kata SBY.
Ia tak menampik, bisa jadi ada pihak tertentu yang bersikap dan berprinsip tak boleh ada komunikasi antarkubu.

"Memang ada yang bersikap adalah tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan pihak 01 atau sebaliknya. Barangkali ada yang bersumpah tak ada komunikasi berkawan selamanya. Barangkali pula dendam, kebencian dan permusuhan yang membara dalam pemilu 2019 ini harus dipertahankan selamanya," ujarnya.
Terkait hal tersebut SBY tak mau ikut campur dan melarang, tapi ia menegaskan prinsip dan sikap yang dijunjung partainya itu berbeda.
"Silakan kalau ada yang punya prinsip dan sikap seperti itu, tetapi jangan atur dan paksa Partai Demokrat harus mengikutinya," kata SBY.
Bagi Partai Demokrat, jika kontestasi politik sudah selesai, tak berarti putus hubungan dengan lawan selamanya.
"Kami berpinsip dalam berkompetisi dalam ikhtiar untuk menang harus berjuang sekuat tenaga. Namun, setelah selesai ya selesai, bukan berarti kita putus hubungan selamanya," ujarnya. (TribunJabar/Widia Lestari).