Reaksi Berlebihan Iwan Adi Sucipto Setelah Telan Info Hoax Pilpres 2019, Berujung Tantang Kapolri

Ternyata Iwan Adi Sucipto menelan informasi mentah-mentah tanpa diketahui kebenarannya.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase Tribun Jabar (Tribunnews/Herudin dan Facebook)
Iwan Adi Sucipto, pria dalam video viral yang berani tantang Kapolri Tito Karnavian. Jejak digitalnya diburu netizen di media sosial. 

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, jangan sampai terulang kembali, cukup di saya. Sekarang kita tenang, tunggu pengumuman 22 Mei," ujarnya.

Selain itu, ia pun mengingatkan agar tak menyebarkan berita bohong sembarangan.

Kin, sang dosen siap menanggung segala risiko atas perbuatannya.

Iwan Adi Sucipto, pembuat video tantang Kapolri
Iwan Adi Sucipto, pembuat video tantang Kapolri (Facebook/Relawan JOMIN)

"‎Saya akui saya salah dan saya siap tanggung risikonya karena ini jalan hidup saya. Dan kepada masyarakat jangan sebarkan berita hoaks," kata Iwan Adi Sucipto.

Selain meminta maaf secara langsung di hadapan awak media, ia pun meminta maaf melalui video.

Video tersebut kini sudah menyebar di media sosial.

Melalui video itu, ia tampak berdiri dan mengaku perbuatannya itu salah.

Iwan Budi Sucipta meminta maaf kepada Kapolri Tito Karnavian dan ucapannya yang dianggap mengadudomba Polri dan TNI.

Selain itu, ia pun meminta maaf sebagai ustaz karena telah melakukan hal yang tak tepat.

 Iwan Adi Sucipto Mengaku Relawan Prabowo-Sandi, Kini Ditahan di Polda Jabar Kasus Ujaran Kebencian

Berikut ini ucapan permintaan maafnya.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, kepada seluruh rakyat Indonesia yang kami cintai, ada pernyataan yang tidak tepat yang saya lakukan dalam medsos.

Yang pertama pernyataan Kapolri. Saya mohon maaf pada Kapolri apabila ada kata-kata saya kurang tepat memahami apa yang Bapak sampaikan tatkala upacara untuk pengamanan pemilu.

Yang kedua berkaitan dengan TNI dan Polri. Saya berniat untuk mengadudomba dan mohon dimaafkan atas kekeliruan dan kesalahan saya.

Mudah-mudahan kita tetap besatu mau Polri atau TNI adalah mencintai rakyat dan membela rakyat.

Dan yang ketiga saya memohon maaf sebagai ustaz, tidak boleh mendoakan siapa pun orang apabila mendoakan yang buruk adalah sesuatu yang tidak tepat sebagai ustaz.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved