Rangkuman Fakta Jazz Milik Polisi Seruduk Warga yang Nongkrong, Pengemudi Dipastikan Positif Narkoba

Namun dari keterangan warga, mobil Honda Jazz tersebut melaju kencang dan oleng ke kiri.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
zoom-inlihat foto Rangkuman Fakta Jazz Milik Polisi Seruduk Warga yang Nongkrong, Pengemudi Dipastikan Positif Narkoba
Istimewa
Warga bakar mobil Honda Jazz yang tabrak lima remaja

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebuah mobil Honda Jazz milik anggota polisi oleng dan menabrak lima anak yang sedang nongkrong di pinggir Jalan Raya Cidaun, Sabtu (12/5/2019) lalu.

Akibatnya dua orang meninggal dunia di tempat yakni Hermawan (13) dan Pasal (15).

Sedangkan satu anak lagi, Anwas (11) meninggal di puskesmas.

Dua orang mengalami luka kritis yakni Lingga (14) dan Andri (12).

Mobil juga sempat menyeret Honda Beat yang terparkir di pinggir jalan.

Kecelakaan di jalan raya yang masuk Kampung Babakan Garut RT 01/07, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Kronologi

Seorang warga Diki Ismail (38), mengatakan, ia tak mengetahui persis kejadiannya seperti apa.

Namun dari keterangan warga, mobil Honda Jazz tersebut melaju kencang dan oleng.

Padahal saat itu ada sekelompok remaja yang sedang nongkrong di sisi jalan.

"Belum jelas apa penyebabnya pengemudi mobil Honda Jazz mengendarai kendaraannya dengan oleng entah dalam keadaaan apa yang jelas menurut warga melihat mobil melaju kencang," katanya.

"Oleng lalu menyerempet dan menabrak anak-anak juga motor yang sedang nongkrong di pinggir jalan raya."

Sopir Jazz melarikan diri, Mobil dibakar

Sopir Honda Jazz AR (25) sempat melarikan diri usai menabrak sekelompok pemuda.

Dia akhirnya ditemukan warga dan langsung diamankan oleh pihak kepolisian.

"Pengemudi diduga sempat melarikan diri sehingga warga kesal dan geram, akhirnya mobil dirusak dan dibakar sama warga," katanya.

Warga yang kesal tak menemukan sopir Honda Jazz maut lantas mengalihkan sasaran pada mobil yang sudah diamankan di halaman mapolsek.

Mobil Honda Jazz yang diamankan di Polsek Cidaun lantas diseret hingga keluar halaman Mapolsek dan dibakar di pinggir jalan raya Cidaun.

Tak berapa lama, AR ditemukan di rumahnya oleh ratusan warga.

Ia sempat digebuki warga, beruntung anggota polisi dibantu TNI segera datang ke lokasi.

Mobil Honda Jazz ternyata milik polisi

Belakangan diketahui kalau mobil Honda Jazz maut itu dimiliki oleh anggota polisi.

Namun, AR sang sopir dipastikan bukan anggota polisi.

Kapolres Cianjur melalui Kabag Ops Kompol Warsito mengakui mobil tersebut milik anggota polisi.

"Informasi terkait kendaraan katanya milik salah satu anggota Polsek Cidaun, tapi saya tegaskan bahwa itu mobil milik pribadi bukan mobil dinas," tegasnya.

"Saya rasa tidak ada masalah mau disewakan atau dipinjamkan ke siapa, yang penting kendaraan tersebut kendaraan resmi bukan hasil curian atau barang bukti jadi sekali lagi tidak ada masalah status mobil."

Pengemudi positif narkoba

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Adhimas Sriyono mengatakan hasil tes urine sopir Honda Jazz maut yang menewaskan tiga remaja di Cidaun, positif menggunakan narkoba dan tersangka diketahui juga telah menenggak minuman keras.

Pasca-kejadian yang berujung kepada pembakaran mobil Honda Jazz, sang sopir langsung diamankan oleh Polres Cianjur dan menjalani serangkaian tes urine.

"Hasil tes urine dan tes narkoba dua-duanya positif," ujar Adhimas, Senin (13/5/2019).

Dugaan dalam pengaruh minuman keras dan narkoba, sang sopir mengemudikan kendaraan dengan kecepatan kencang.

Karena tak terkendali mobil lalu oleng ke arah kanan dan langsung menabrak para remaja.

Sang sopir sempat melarikan diri.

Aksi tersebut memicu amarah warga yang mengejarnya sampai ke tempat tinggalnya.

Warga menemukan sang sopir di rumahnya dan sempat main hakim sendiri. Beruntung anggota kepolisian dan TNI datang ke lokasi dan mengamankan tersangka.

Namun mobil Honda Jazz yang terparkir di halaman Polsek keburu diseret warga ke jalan, lalu warga membakarnya.

Aksi anarkis pun mereda setelah warga ditenangkan oleh aparat dan tokoh masyarakat.

Tokoh Desa Cidamar Maman Kohen (52), berterima kasih kepada aparat yang sigap mengamankan situasi.

"Saya sebagai tokoh merasa prihatin sekali dengan kejadian seperti sekarang ini," kata Maman.

Ia mengatakan kecelakaan yang menewaskan tiga orang baru kali ini terjadi.

Ia berharap ada pembinaan terhadap warga masyarakat dari pihak kepolisian ke depannya.

Maman mengatakan, atas nama keluarga korban dan warga memohon kepada pihak penegak hukum untuk mengadili pelaku dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

"Harapan kami agar pihak kepolisian memproses pelaku dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya sebab sudah menghilangkan tiga nyawa sekaligus dan 1 orang luka berat," katanya.

Maman juga berharap aparat jangan sampai berat sebelah karena kedekatan dengan salah satu anggota Polsek.

"Pelaku harus diproses dengan seadil- adilnya jangan sampai tak diproses karena ada kedekatan dengan salah satu anggota Polsek," ujarnya.(fam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved