Kesehatan
Waspada Cacar Monyet yang Mengintai Indonesia, Kenali Bahya, Ciri-ciri, dan Cara Mengobatinya
Saat ini ramai diperbincangkan penyakit cacar monyet, hingga mengintai ke Singapura. Berikut penjelasan mengenai cacar monyet hingga pencegahannya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyakit cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus.
Virus tersebut ditularkan melalui hewan pada manusia. Penyakit cacar monyet umumnya terjadi di kawasa Afrika Tengah dan Barat.
Penularan virus cacar monyet umumnya diakibatkan oleh kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti tikus serta hewan pengerat dan primata lainnya.
Penyakit langka cacar monyet ini telah mengintai Singapura. Bahkan saat ini Batam mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Virus cacar monyet pertama kalo mewabah di Amerika tahun 1958. Kini di Singapura telah dikonfirmasi adanya satu orang yang terjangkit virus tersebut.
Pria yang terserag cacar monyet merupakan warga negara Nigeria yang sedang berkunjung ke Singapura untuk urusan workshop.
• Manfaat Daun Beluntas untuk Kesehatan, Mengatasi Problem Kewanitaan, Termasuk Obat Ampuh Lho
Saat ini Pemerintah Singapura telah mengkarantina 23 orang yang sempay berinteraksi dengan korban cacar monyet.
Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Virus cacar monyet dapat menyebar ke manusia melalui respirasi tetesan dan kontak dengan muntahan dari cairan tubuh orang yang terinfeksi.
• Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Penyakit Cacar dan Campak
Bahaya Penyakit Cacar Monyet
Meski begitu, penularan kepada manusia menurut situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menulis bahwa penularan pada manusia sangat terbatas.
Penularan melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang.
Sehingga virus cacar monyet ini hanya menular melalui anggota keluarga.
Kementrian Kesehatan Singapura juga menjelaskan bahwa cacar monyet penularannya terbatas.
Dimana pasien umumnya pulih setelah dua atau tiga hari terserang virus tersebut.
Cacar biasanya terjadi pada bayi yang baru saja lahir.
Hal tersebut dikarenakan bayi belum memiliki daya tahan tubuh kuat dapat berujung kematian.
Cacar monyet dapat berbahaya jika dialami oleh anak-anak dan balita.
WHO menunjukan data bahwa dari 1 sampai 10 balita yang terkena cacar monyet meninggal dunia.
Namun cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia hingga kematian.
• Pernah Cacar Air, Waspadai Risiko Herpes Zoster
Lalu, bagaimana ciri-ciri dan gejala seseorang terkena penyakit cacar monyet ?
Dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, gelaja yang dialami seseorang terkena cacar monyet ini beragam.
Selama lima hari sejak gejala dimulai, seseorang akan mengalami demam, sakit kepala intens, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening atau nodus limfa (limfadenopati), dan kekurangan energi.
Setelah 1-3 hari demam dimulai, ruam pada kulit mulai muncul.
Ruam tersebut mulai muncul dari area wajah, dan menyebar ke seluruh tubuh.
Pada 95 persen kasus cacar monyet, wajah pasien menjadi bagian yang paling banyak mengalami ruam.
Sedangkan adapun 75 persen kasus, bagian telapak tangan dan kaki pasien mengalami ruam banyak.
Dalam waktu 10 hari, luka berevolusi menjadi lepuhan kecil berisi cairan, bintil dan akhirnya mengerak.
WHO menjelaskan untuk menghilangkan kerak sepenuhnya, diperlukan waktu tiga minggu, meski pasien telah menjalani perawatan untuk cacar monyet.
Penderita cacar monyet akan kembali mengalami pembengkakan nodus limfa sebelum ruam menghilang.
• Inilah Perbedaan Penyakit Asam Urat dan Rematik, dari Gejala hingga Cara Mengobati
Bagaimana pengobatan setelah terjangkit cacar monyet ?
Hingga saat ini, belum ada perawatan atau vaksin untuk menangani virus cacar monyet.
Namun, terdapat studi menunjukan bahwa vaksin variola 85 persen efektif mencegah cacar monyet.
Sayangnya vaksin tersebut sudah tidak diproduksi lagi.
Maka dari itu, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus cacar monyet adalah dengan mencegah infeksinya.
Lalu, bagaimana cara pencegahannya ?
Bagi masyarakat hindari untuk bepergian ke daerah yang sedang mengalami wabah cacar monyet, terutama di Asia Afrika.
Pencegahan infeksi cacar monyet bisa dengan mengurangi interaksi hewan ke manusia, terutama di daerah yang sedang mengalami wabah tersebut.
Jika hendak berkontak langsung dengan hewan, upayakan untuk menggunakan pelindung, seperti sarung tangan.
Hindari kontak fisik dekat dengan orang-orang yang menderita cacar monyet.
Selalu gunakan pakaian pelindung ketika merawat penderita cacar monyet, dan cuci tangan setelahnya.
Jika menemukan rekan atau kerabat yang mengalami demam 1-2 hari setelah bepergian ke daerah Afrika Tengah, segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.
(Kompas.com/Tribunnews.com)