Kisah Marselinus Seperti Film Religi Hidayah, Aniaya Orang Tua, Dua Hari Kemudian Ditemukan Tewas
Marselinus menganiaya orangtuanya, dua hari kemudian ditemukan tewas sudah membusuk. Bahkan polisi dan warga sampai tak mengenalinya.
Berselang dua hari kemudian, sang anak pun ditemukan tewas dalam keadaan membusuk.
Korban ditemukan oleh keluarganya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Tergeletak dan membusuk di bawah pohon di area perkebunan sawit milik orang lain tak jauh dari kebun sawit milik orang tuanya di Dusun Pesayangan, Desa Raja, Kecamatan Ngabang.
Pada leher Matedi yang sudah mulai hitam membusuk, terikat sebuah tali plastik berwarna hijau seukuran jari kelingking dengan panjang sekitar tiga meter.
Berawal dari cerita seorang kerabatnya Selon (40) yang tinggal di daerah Bunut Jalan Ngabang-Mungguk, yang saat itu kebetulan lewat dekat kebun sawit milik Muat (80) ayah korban, tiba-tiba mendengar adanya suara orang berteriak minta tolong.
• Dua Hari Setelah Aniaya Ayah Kandung, Pria Ini Ditemukan Jadi Mayat, Keluarga Tolak Autopsi
Setelah menelusuri suara teriakan tersebut, Selon terkejut mendapatkan Muat sedang mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya yang terluka.
Setelah ditanyakan kepada Muat, diketahui bahwa Muat diserang oleh anaknya Matedi menggunakan alat panen sawit (dodos).
Setelah melihat kedatangan Selon, Matedi segera melarikan diri.
Oleh Selon kemudian Muat dibawa ke RSUD Landak untuk mendapatkan perawatan.
Setelah kejadian tersebut, Widodo (abang kandung korban) ditemani Selon dan Miranto mencari keberadaan Matedi.
Berselang dua hari pencarian, pihak keluarga pun mendapat laporan temuan mayat.
Korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan membusuk di bawah pohon sawit di area kebun milik orang lain.
Setelah kejadian ini, Matedi rencananya akan dikebumikan pada hari ini Kamis (9/5/19) di Pemakaman Katholik Dusun Dengoan, Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang.
• Numan Tsabits, Penyandang Tunanetra yang Hafiz Alquran, Sehari Bisa Hafal Seperempat Juz
Kapolsek Ngabang Kompol Ida Bagus Gde Sinung SH MH mengungkapkan dari hasil pengecekan TKP, pihaknya menawarkan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Namun pihak keluarga korban menolak.