Cerita Saefudin, Penyandang Tuna Netra yang Lahirkan Ratusan Hafiz Alquran
Setelah diangkat menjadi guru agama, Aef pun bertekad terus menyebarkan ilmu agama termasuk mengajarkan hafalan atau tahfidz Alquran kepada semua muri
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Setelah itu ia melanjutkan sekolah di Yayasan Kesejahteraan Muslim di Semarang karena memang kedua orang tuanya memiliki dasar agama yang kuat, sehingga ia bisa menimba ilmu agama di yayasan tersebut.
"Dengan menjadikan ayat Alquran sebagai bahan untuk belajar, saya bisa menyelesaikan SMP pada tahun 1987, kemudian SMA pada 1980, lalu merantau ke Bandung untuk mengikuti ujian Sipenmaru," kata Aep.
Apa yang didapat Aep selama menempuh ilmu agama hingga lulus perguruan tinggi, ia ajarkan kepada muridnya termasuk mengajarkan hafalan Alquran.
Hasilnya, sejak tahun 2000 hingga saat ini sudah ada ratusan penyandang tuna netra yang hafal Alquran.
"One day One juz saya terapkan untuk mengajarkan anak-anak untuk menghafal Alquran di SLB ini. Saya mengisi program pengajian sehabis Zuhur dan Maghrib," katanya.
Nu'man Tsabits, seorang murid Aef mengatakan, dalam mengajar mengaji, gurunya itu tak hanya mengajar sebatas lisan saja, tetapi kerap menularkan semangat menghafal Alquran.
"Beliau kerap mengajarkan hafalan Al-quran, hasilnya terasa banget sama saya sendiri. Berkat pak Aep saya juga bisa hafal Alquran," ujarnya Pria yang hafal 30 juz ini.
Ia mengatakan, murid yang sudah diajarkan Aef menjadi hafiz Alquran tak hanya dirinya saja, tetapi hingga saat ini ada ratusan muridnya yang hafiz Alquran.
• VIDEO Begini Cara Tuna Netra Menghafal Alquran
• Daniel Satria Ramadhan, Bocah Tunanetra Hafiz Alquran, Daya Ingatnya Melebihi Anak-anak Seusianya