Bulan Ramadhan 1440 H

Jadwal Berbuka Puasa dan Imsakiyah 1 Ramadhan 1440 H, Senin 6 Mei 2019, Wilayah Bandung

Jadwal waktu berbuka puasa Senin 6 Mei 2019 atau 1 Ramadhan 1440 H, wajib diketahui agar puasa menjadi sah. Berbuka di waktu yang salah, puasa batal.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Menu kolak yang ada di garden restaurant. Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan makanan yang manis-manis. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jadwal waktu berbuka puasa Senin 6 Mei 2019 atau 1 Ramadhan 1440 H, wajib diketahui agar puasa menjadi sah.

Sebab, jadwal waktu berbuka puasa mejadi panduan kapan seorang Muslim yang berpuasa Ramadhan membatalkan puasanya.

Jika berbuka puasa mendahului waktu berbuka puasa Ramadhan, maka puasanya menjadi tidak sah alias batal.

Rugi dong, seharian berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus.

Awal puasa atau 1 Ramadhan 1440 H kemungkinan akan jatuh pada Senin 6 Mei 2019. Ormas Islam Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1440 H pada Senin 6 Mei 2019.

Sementara pemerintah Indonesia baru akan melakukan sidang isbat menentukan 1 Ramadhan 1440 H pada Minggu 5 Mei 2019.

Berdasarkan Jadwal Imsakiyah 1440 H/2019 yang dikeluarkan Keementerian Agama Republik Indonesia Provinsi Jawa Barat, berikut jadwal berbuka puasa Ramadhan dan imsakiyah untuk Kota Bandung.

Jadwal Kultum Tarawih, Subuh, dan Dzuhur Ramadhan di Masjid Raya Bandung, Bisa Kamu Download

Jadwal Imsakiyah 1 Ramadhan 1440 H

Magrib : 17:49 WIB

Isya : 18.56 WIB

Imsak : 04:23 WIB

Subuh : 04:33 WIB

Duha : 06.16 WIB

Zuhur : 11:50 WIB

Asar : 15:10 WIB

Doa Berbuka Puasa dan Niat Puasa Ramadhan

Jika besok Anda hendak berpuasa di bulan Ramadhan, jangan lupa untuk berniat berpuasa. 

Sebab, jika puasa di bulan Ramadhan tidak disertai niat, puasa dihukumi tidak sah. Anda cuma dapat haus dan lapar.

Nah, puasa Ramadhan 1440 H itu tinggal beberapa hari lagi. Ada waktu untuk mencari tahu bagaimana lafaz atau bacaan niat berpuasa di bulan Ramadhan

Selain berpuasa, hal lain yang menggembirakan di bulan puasa Ramadhan adalah saatnya berbuka.

Saat waktu berbuka tiba, disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Tapi, jangan buru-buru berbuka, sebab berbuka puasa seharusnya diawali dengan doa.

Berikut doa niat puasa Ramadhan dan doa buka puasa Ramadhan lengkap dengan artinya. 

 Awal Puasa Ramadhan, Ikut Keputusan Pemerintah atau Orman Islam? Ini Dalil Alquran dan Hadisnya

1. Niat Puasa Ramadhan 

Ilustrasi
Ilustrasi (SpiritualRay)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.

2. Doa Berbuka Puasa 

Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi buka puasa (net)

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

3. Doa Sahur

Ilustrasi: Makan bersama keluarga.
Ilustrasi: Makan bersama keluarga. (discoverityourself.com)

Selain niat puasa dan berbuka puasa, sebagian muslim mungkin bertanya-tanya bagaimana doa sahur.

Dalam kitab-kitab hadist, tidak ada doa khusus ketika makan sahur.

Termasuk dalam kitab-kitab fiqih terkemuka seperti Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab, hanya dicantumkan doa buka puasa namun tidak dicantumkan doa sahur.

Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan.

Yakni membaca Bismillah :

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah”

Sedangkan untuk memulai makan sahur, bisa dengan mengucapkan doa ketika makan.

Sebagaimana doa yang populer berikut ini :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’) 

 5 Sunah Berbuka Puasa Ramadhan Agar Datangkan Pahala, Tertulis dalam Hadis Rasulullah SAW 

 Hati-Hati, 5 Kesalahan Mendasar yang Tak Disadari Sering Dilakukan saat Puasa Ramadhan

Adapun hukum membaca doa niat puasa kapan sebaiknya dilakukan.

Puasa wajib di bulan Ramadhan, harus membaca niat yang dilakukan sebelum masuk waktu subuh.

Hal tersebut sberdasarkan hadis Hafshah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من لم يُبَيِّتِ الصيامَ من الليل فلا صيامَ له

“Barangsiapa yang belum berniat puasa di malam hari (sebelum subuh) maka puasanya batal.” (HR. An Nasa’i dan dishahihkan Al Albani)

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ، فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud, Ibnu khuzaimah, baihaqi)

Puasa bulan Ramadhan berbeda dengan puasa sunah. Niat puasa sunnah boleh dilakukan pagi hari asalkan sebelum waktu zawal atau tergelincirnya matahari ke barat.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadis :

عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ عَلَىَّ قَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ طَعَامٌ ». فَإِذَا قُلْنَا لاَ قَالَ « إِنِّى صَائِمٌ »

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menemuiku lalu ia berkata, “Apakah kalian memiliki makanan?” Jika kami jawab tidak, maka beliau berkata, “Kalau begitu aku puasa.” (HR. Muslim no. 1154 dan Abu Daud no. 2455).

Selain itu, niat puasa Ramadhan juga dilafalkan dalam hati, tak cukup dilafalkan dalam lisan. Sehingga antara lisan dan hati seimbang melafalkan niatnya. 

 8 Ibadah Utama Pelebur Dosa dan Berlipat Pahala di Bulan Ramadhan 1440 H yang Wajib Diketahui 

 Doa Rasulullah Muhammad SAW saat Melihat Hilal Tanda 1 Ramadhan, Berharap Berkah dan Keselamatan

Selain penjelasan mengenai niat puasa Ramadhan, adapun penjelasan mengenai amalan berbuka puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk umatnya agar menyegerakan waktu berbuka puasa saat Bulan Ramadhan.

Anjuran tersebut ada pada hadis Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Selain itu, menyegerakan berbuka puasa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Penjelasan tersebut sesuai dengan penjelasan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat Maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air.” (HR. Tirmidzi. Hadits Hasan).

Terdapat hadis yang menyatakan bahwa umat yang menyegerakan berbuka puasa, adalah umat yang dicintai Allah.

Riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

“Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu berbuka puasa.” Hadis riwayat Muslim. 

 Persiapan Bulan Ramadhan, Doa Buka Puasa Menurut 4 Hadis, Apa yang Biasa Diucap Rasulullah SAW?

Orang yang menyegerakan berbuka puasa, maka ia akan berada dalam kebaikan.

Pahala orang yang menyegerakan waktu berbuka adalah datangnya kebaikan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Selain itu, menyegerakan berbuka puasa berarti mengamalkan sunah. Ketika adzan akan berkumandang, sebaiknya hendaklah berada dirumah, atau ditempat yang memudahkan dirinya berbuka puasa.

Berbuka puasa bisa mendapat ganjaran, lebih utama lagi bila disegerakan.

Hal tersebut sebagaimana sabda Rasullullah SAW yang disebutkan dalam hadis : 

لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ

“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” [HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih].

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved