SDN Pasir Kaliki di Jatigede Sumedang, Ruang Kelasnya Lapuk, Mulai Lantai hingga Atap Rusak Parah
Jam dinding di ruang guru SDN Pasir Kaliki menunjukkan pukul 09.30 WIB, para guru pun memanggil murid-murid yang sedang beristirahat
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Meski sudah menjadi hal biasa, bukan berarti Ojo Khodijah tak takut dan khawatir melihat kondisi bangunan sekolah. Ia mengaku kerap merasa waswas ketika mengajar, terutama bila hujan deras melanda wilayah tersebut.
“Takut pas lagi belajar terus (langit-langitnya) ngagebru (ambruk),” ujar Ojo Khodijah.
• Gatot Prasetyo Beri Dua Catatan Penting untuk Kiper Persib Bandung
Menurutnya, bangunan ruang kelas yang ada di SDN Pasir Kaliki seharusnya sudah tak layak digunakan dan membahayakan para murid, apalagi murid sekolah dasar yang masih tak mau diam dan senang bermain.
Ia takut langit-langit dan tembok sewaktu-waktu dapat jatuh dan menimpa murid hingga membuat muridnya celaka.
Plafon ruang kelas, lanjutnya, memang belum pernah terjatuh menimpa murid ataupun terjatuh saat jam pelajaran, tetapi atap ruang kelas pernah jatuh ke bawah, ke ruang kelas, meski kejadiannya sore hari saat para murid sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
Ojo Khodijah mengatakan, meski hanya sekolah di pelosok Kabupaten Sumedang, para murid SDN Pasir Kaliki memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik lewat sekolah yang aman untuk belajar dan bukan sekolah yang berbahaya karena lapuk.
• Diserang Vandalisme, SLB C Plus Dicoret-coret Oknum Awas Intel
Tak hanya guru, para murid pun mengaku takut melihat sekolah tempat mereka menuntut ilmu yang kondisinya kini menyedihkan. Asep Dani (11) misalnya, murid kelas 5 SD ini mengaku tak suka melihat kondisi ruang belajarnya yang rusak.
“Itu atasnya (plafon) bolong, terus lantainya jelek, temboknya juga raruksak, keliatan batanya,” ujar Asep Dani.
Asep Dani berharap sekolahnya dapat diperbaiki agar menjadi lebih baik. Asep mengaku kerap takut bangunan sekolahnya sewaktu-waktu bisa roboh ketika ia dan teman-temannya sedang belajar di dalam kelas.
“Pengen diperbaiki, dibagusin, pengen punya perpustakaan juga,” ujarnya.