Prabowo Subianto Dibandingkan dengan Rival Donald Trump, Sikap Usai Tahu Hasil Quick Count Disoroti
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dibandingkan dengan sejumlah tokoh politik dunia, salah satunya rival Donald Trump, Hillary Clinton.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dibandingkan dengan sejumlah tokoh politik dunia, salah satunya rival Donald Trump pada kontestasi pemilihan presiden lalu, Hillary Clinton.
Hal tersebut berkaitan dengan sikap Prabowo Subianto setelah mengetahui hasil quick count Pilpres 2019.
Direktur Komunikasi Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi- Maruf Amin, Usman Kansong meminta Prabowo Subianto mencontoh sikap Hillary Clinton, John McCain, hingga Mitt Romney pada pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Ketika hasil quick count dinyatakan dan Donald Trump unggul, Hillary Clinton langsung memberikan selamat kepada rivalnya.
Ucapan Hillary Clinton itu keluar setelah berbicara dengan Barack Obama.
"Bahkan dia cerita begitu quick count sudah mencapai angka stabil, Hillary Clinton menghubungi Barack Obama menyampaikan begini, 'saya besok akan menyampaikan pidato kekalahan saya', kira-kira begitu," ucap Usman di Posko Cemara, Jalan Cemara, Selasa (30/4/2019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Saat itu, kata Usman, Obama menyarankan Hillary Clinton tidak perlu menunggu esok hari untuk menyatakan kekalahan.
"Akhirnya (Hillary) menyatakan kekalahan dengan mengucapkan selamat kepada Donald Trump," katanya.
Sikap Hillary Clinton juga terjadi pada rival Obama pada Pilpres 2012, Mitt Romney.

Ketika itu, Mitt Romney juga mengucapkan selamat setelah mengetahui hasil quick count.
Menurut Usman, Prabowo Subianto sebenarnya orang yang rasional.
TKN Jokowi- Maruf Amin juga meyakini Prabowo Subianto mengetahui hasil quick count menggunakan metode ilmiah yang akurat.
• Jokowi-Maruf Amin Menang di Kota Banjar, Kubu Prabowo-Sandi Mengaku Legowo
Selain itu, TKN Jokowi- Maruf Amin berharap orang-orang di sekitar Prabowo Subianto tidak memanas-manasi sang capres.
"Jangan memanasi. Coba kita lihat sejarah quick count bagaimana pemimpin dunia mnegucap selamat kepada rivalnya hanya berdasarkan quick count," katanya.

Klaim Kemenangan
Prabowo Subianto menggelar konferensi pers dua kali terkait perhitungan suara Pilpres 2019.
Pada sore 17 April 2019, Prabowo Subianto mengajak para pendukungnya untuk tak lengah.
Ia menyerukan para pendukungnya untuk mengawal dan mengawasi perhitungan di masing-masing TPS.
"Saudara sekalian jangan terpancing, awasi TPS, jangan lengah," kata Prabowo terdengar lantang, dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Ia menegaskan, agar pendukungnya itu fokus menjaga TPS. Hal itu disebut perlu dilakukan agar tak ada kecurangan atau kebohongan.
"Fokus awasi surat suara, agar semua kebohongan bisa dilawan," ujarnya.
Kemudian, Prabowo pun mengimbau agar para pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 agar tak terprovokasi.
Jangan sampai para pendukungnya itu melakukan tindakan anarkis hingga melawan hukum.
"Saya mengimbau semua pendukung agar tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis," ujarnya.
Malamnya, Prabowo pun kembali menggelar konferensi pers.
Ia mengklaim kemenangan 62 persen dari hasil real count sementara di lebih dari 320 ribu TPS.
"Kita sudah berada di posisi 62 persen," kata Prabowo pada siaran langsung TV One.
Ia menyebut, data tersebut sudah dipastikan tak akan berubah berdasarkan dari ahli statistik.
Sambil bersuara lantang, ia menyebut, kemungkinannya itu bisa naik atau turun satu persen.
Kemudian, capres nomor urut 02 itu berpesan agar anggota partai Koalisi Indonesia Adil Makmur hingga relawan dan simpatisannya untuk menjaga kotak suara.
"Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kawal di kecamatan-kecamatan dan utama jaga satu-satu, tapi saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua unsur," kata Prabowo.
Selain itu, ia pun tetap menegaskan pada pendukungnya agar tetap damai dan tertib.
Asal Usul Klaim Kemenangan
Kini, asal muasal real count internal BPN itu akhirnya diungkap kepada publik.
Hal ini disampaikan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade.
Ia menyebut perhitungan suara atau real count internal itu bersumber dari saksi di setiap TPS.
Para saksi baik untuk Pilpres 2019 maupun Pileg 2019 mengirimkan foto formulir C1.
Foto tersebut dikirimkan kepada BPN dan DPP partai Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Dari situlah tim internal BPN melakukan rekapitulasi suara yang memilih Prabowo - Sandiaga Uno.
"C1 itu dikirimkan oleh saksi untuk Pilpres maupun saksi untuk Pileg itu masuk ke DPP partai masing-masing ke BPN," ujarnya dikutip dari Kompas.
Ia pun membenarkan, data yang sudah masuk memang mencapai 60 persen.
Berdasarkan data itulah, Prabowo Subianto disebut berani mendeklarasikan kemenangannya.
"Direkap ditabulasinya akhirnya kami lihat sudah sampai 60 persen lalu diumumkan Pak Prabowo," kata Andre.
Selain itu, Prabowo Subianto pun merasa yakin karena keterangan dari para ahli statistik.