Prabowo Subianto Dibandingkan dengan Rival Donald Trump, Sikap Usai Tahu Hasil Quick Count Disoroti
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dibandingkan dengan sejumlah tokoh politik dunia, salah satunya rival Donald Trump, Hillary Clinton.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Prabowo Subianto menggelar konferensi pers dua kali terkait perhitungan suara Pilpres 2019.
Pada sore 17 April 2019, Prabowo Subianto mengajak para pendukungnya untuk tak lengah.
Ia menyerukan para pendukungnya untuk mengawal dan mengawasi perhitungan di masing-masing TPS.
"Saudara sekalian jangan terpancing, awasi TPS, jangan lengah," kata Prabowo terdengar lantang, dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Ia menegaskan, agar pendukungnya itu fokus menjaga TPS. Hal itu disebut perlu dilakukan agar tak ada kecurangan atau kebohongan.
"Fokus awasi surat suara, agar semua kebohongan bisa dilawan," ujarnya.
Kemudian, Prabowo pun mengimbau agar para pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 agar tak terprovokasi.
Jangan sampai para pendukungnya itu melakukan tindakan anarkis hingga melawan hukum.
"Saya mengimbau semua pendukung agar tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis," ujarnya.
Malamnya, Prabowo pun kembali menggelar konferensi pers.
Ia mengklaim kemenangan 62 persen dari hasil real count sementara di lebih dari 320 ribu TPS.
"Kita sudah berada di posisi 62 persen," kata Prabowo pada siaran langsung TV One.
Ia menyebut, data tersebut sudah dipastikan tak akan berubah berdasarkan dari ahli statistik.
Sambil bersuara lantang, ia menyebut, kemungkinannya itu bisa naik atau turun satu persen.
Kemudian, capres nomor urut 02 itu berpesan agar anggota partai Koalisi Indonesia Adil Makmur hingga relawan dan simpatisannya untuk menjaga kotak suara.