Bulan Ramadhan 1440 H
Bolehkah Berkumur Saat Puasa? Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya
Sebagian besar umat Muslim masih kebingungan tentang hukum berkumur saat menjalankan puasa Ramadhan. Berikut penjelasannya
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setiap umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan tentunya mengingikan puasa yang sempurna.
Namun, demi menjaga puasanya tersebut, terkadang ada kebingungan yang timbul terkait kebiasaan-kebiasaan apa saja yang justru bisa membatalkan puasa.
Nah, banyak umat muslim ragu untuk berkumur saat berpuasa, karena takut membatalkan puasanya.
Meski begitu, apakah berkumur dapat membatalkan puasa?
Berikut penjelasannya yang dikutip Tribunjabar.id dari berbagai sumber.
Setiap umat Muslim dituntut untuk menyempurnakan wudhunya sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Sempurnakanlah wudhu, sela-selai jari, dan bersungguh-sungguhlah dalam mengirup air ke dalam hidung, kecuali jika engkau puasa.” (H.r. Turmudzi dan Abu Daud; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Dalam hadis di atas dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengingatkan agar umatnya tidak terlalu keras ketika menghirup air ke dalam hidung saat berpuasa Ramadhan.
• Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Merugi!
Hal tersebut supaya tidak menjadi penyebab terjadinya hal yang dilarang, yakni masuknya air ke perut.
Adapun sebatas berkumur ketika puasa yang diperbolehkan, selama tidak ada air yang masuk ke perut.
Hal tersebut sebagaimana hadist Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan,
أَمَّا الْمَضْمَضَةُ وَالِاسْتِنْشَاقُ فَمَشْرُوعَانِ لِلصَّائِمِ بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاءِ . وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالصَّحَابَةُ يَتَمَضْمَضُونَ وَيَسْتَنْشِقُونَ مَعَ الصَّوْمِ . لَكِنْ قَالَ لِلَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ : ” { وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا } فَنَهَاهُ عَنْ الْمُبَالَغَةِ ؛ لَا عَنْ الِاسْتِنْشَاقِ
“Adapun berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) disyari’atkan (dibolehkan) bagi orang yang berpuasa dan hal ini disepakati oleh para ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat juga berkumur-kumur dan beristinsyaq ketika berpuasa. Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan pada Laqith bin Shabirah, “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) kecuali jika engkau berpuasa.”[1] Yang dilarang saat puasa di sini adalah dari berlebih-lebihan ketika istinsyaq.” (Majmu’ah Al Fatawa, 25: 266)
Keseriusan berkumur saat berwudhu merupakan bagian dari kesempurnaan wudu.
Saat berwudhu, berkumur merupakan bagian yang disunnahkan kecuali saat berpuasa.