Banjir Masih Merendam Sejumlah Jalan Utama di Kabuten Bandung, Jalan Alternatif Jadi Macet
"Agak surut sih paling sejengkal mah ada dari semalam," ujar Roni Mulyadi (45) di Dayeuhkolot tadi pagi.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, DAYEUHKOLOT - Meski sudah surut banjir masih merendam ribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Jumat (5/4/2019).
"Agak surut sih paling sejengkal mah ada dari semalam," ujar Roni Mulyadi (45) di Dayeuhkolot tadi pagi.
Banjir juga masih merendam sejumlah akses jalan utama di tiga kecamatan tersebut. Hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor, warga masih terpaksa menggunakan perahu dan delman untuk melintasi genagan banjir.
Menurut pantauan Tribun sejumlah jalan utama yang masih terendam banjir di antaranya, Jalan Raya Dayeuhkolot di depan Masjid Raya Ash Shofia, Jalan Palasari di depan Pabrik Metro Dayeuhkolot.
Selain itu banjir juga merendam Jalan Raya Baleendah-Banjaran, Jalan Raya Taman Kota Baleendah, dan Jalan Andir-Rancamanyar, dan Jalan Raya Bojongsoang di depan Pom Bensin Cikarees.
Jalan Raya Bojongsoang adalah satu-satunya jalan yang masih bisa dilalui oleh kendaraan karena ketinggian air hanya sekitar 50 sentimeter.
Hal ini menyebabkan antrean kendaraan dari dua arah, baik dari Bandung maupun dari arah Baleendah.
"Dari kemarin, dari siang sampai malam macetnya. Dari Bojongsoang melintas ke Baleendah saja bisa sampai setengah jam pake motor. Kalau mobil mah bisa lebih lama lagi," tutur Ramdani (27) warga Pameungpeuk.
Dani menuturkan antrean kendaraan juga terjadi di Rancamanyar karena selain jalan Bojongsoang akses jalan menuju Bandung yang bisa dilalui warga adalah Jalan Rancamanyar.
"Disana juga sama macet dari pagi sampai malam. Siang biasanya agak kosong tapi nanti siang sampai malam macet lagi, orang-orang pada pulang kerja soalnya," katanya.
Dani sendiri mengaku bekerja di daerah Cibaduyut Kota Bandung. Selain sejumlah akses jalan tertutup banjir, jalan alternatif pun mengalami antrean panjang hingga dirinya telat masuk kerja.
"Iya dari kemarin telat masuk kerja karena banjir dan macet. Tapi kantor juga memaklumi," katanya. (mud)