Kisah Tentara Berpangkat Kopral Satu Rawat Satu Keluarga TBC yang Tiga Anaknya Meninggal

Kamis (21/3) lalu, menjadi awal Haryadi mendapat laporan adanya seorang anak yang sakit parah sampai tubuhnya kurus kering.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
tribunjabar/ferri amiril mukminin
Babinsa Haurwangi Koptu Haryadi saat mmerika kondisi Fajar Saefudin sebelum membawanya ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - PENGABDIAN Kopral Satu Haryadi Babinsa Haurwangi Koramil 0811 Bojongpicung Kesatuan Kodim 0608 Cianjur memang patut diteladani.

Ia begitu telaten memperhatikan keluarga Aep Saepudin (45) warga Kampung Neglasari, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, yang tiga anaknya meninggal dunia akibat penyakit paru-paru atau TBC.

Sebagai ujung tombak TNI yang langsung bersinggungan dengan warga, Haryadi merasa bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menolong sesama.

Kamis (21/3) lalu, menjadi awal Haryadi mendapat laporan adanya seorang anak yang sakit parah sampai tubuhnya kurus kering.

Haryadi tak berpikir lama ia langsung mengecek ke sebuah rumah dan terlihat seorang anak kecil dengan tubuh kurus kering yang mengundang rasa iba.

Rumah keluarga Aep hanya berjarak 50 meter dari jalan nasional, tak jauh dari Jembatan Rajamandala.

"Saya sudah biasa kumpul bareng warga, saya mendengar dari teman bahwa ada warga kurang mampu yang anaknya sakit, makanya saat itu saya langsung mengecek," ujar Haryadi menceritakan awal mula menemukan kasus gizi buruk yang membuat korbannya meninggal dunia.

Tanpa pikir panjang Haryadi pun langsung berkomunikasi dengan beberapa pihak agar anak yang mengalami sakit tersebut segera dikirim ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

Haryadi mendapati ternyata satu keluarga tersebut dalam kondisi sakit. Tak hanya sampai di situ, Haryadi mendengar fakta lain bahwa dua adik anak yang sakit telah terlebih dahulu meninggal dunia karena kondisi sakit yang serupa.

"Saya sempat mendapat penolakan dari keluarga dengan alasan tak ada biaya untuk rumah sakit dan biaya yang menunggu selama di rumah sakit," kata Haryadi.

Niat baik Haryadi rupanya mengundang simpati beberapa pihak, setelah mendapat donatur alhasil sang anak Fajar Saepudin (10) pun dibawa ambulans ke rumah sakit.

"Setelah sang anak ke rumah sakit saya bersama warga mulai memikirkan cara untuk memperbaiki rumah keluarga Aep yang pengap dan tak ada ventilasi," kata Haryadi.

Ia pun bersama warga akhirnya membongkar dan membersihkan rumah keluarga Aep. Aep sekeluarga diungsingkan terlebih dahulu ke rumah kerabatnya saat itu.

Keesokan harinya, Haryadi menjenguk Fajar di rumah sakit. Jarak perjalanan Haurwangi ke RSUD Sayang Cianjur sekitar 45 menit kalau perjalanan lancar.

"Tiba di rumah sakit, saya sempat mengantar Fajar untuk rontgen," ujar Haryadi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved