Pendopo Kota Bandung, Saksi Bisu Parijs Van Java dari Masa ke Masa
Di sekitarnya juga dibangun jalan kecil bertabur kerikil, berpagarkan bambu, serta di bagian sisi kiri juga kanannya disebut lulurung.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Menurut pantauan Tribun, begitu memasuki kompleks dari Pendopo Kota Bandung, hamparan rumput dan beraneka ragam tanaman hias tertata rapi di hampir sebagian besar kompleks.
Ada dua taman air berbentuk persegi di bagian paling depan setelah gerbang masuk yang terbuat dari pagar besi berlogo Pemkot Bandung.
Letak kedua taman ini tampak simetris lurus mengarah pada sebuah pohon besar jenis beringin atau masyarakat Sunda menyebutnya Ki Hujan berusia puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Kediaman wali kota dan taman yang dilengkapi dengan kolam ikan, air mancur, dan air terjun ada di bagian belakang bangunan utama.
Tepat di samping pohon beringin, terdapat buah monumen lonceng berukuran besar yang simetris saling berhadapan, terbuat dari kuningan, terikat rantai, dan bertuliskan "Lonceng VOC" di bagian pilar beton temboknya.
Berdasarkan cerita, lonceng itu memiliki sejarah dan mistis. Misalnya, disebutkan lonceng berdentang sendiri jika akan ada bencana atau jangan dibunyikan jika tidak ingin terjadi bencana.
Cerita lainnya, pada zaman dahulu, lonceng dibunyikan untuk mengumpulkan orang di pendopo jika ada peristiwa besar atau pengumuman penting.
Kabar lainnya, menyebutkan lonceng akan dibunyikan bila akan adanya eksekusi mati di zaman Pemerintah Kolonial Belanda.
Namun, belum ada penjelasan resmi terkait sejarah dan fungsi lonceng di Pendopo tersebut.
Bagian menarik lainnya adalah gong besar yang terletak tepat di satu sudut bagian aula Pendopo.
Gong itu dinamakan Gong Integritas Bangsa. Sepintas, bentuknya mirip dengan Gong Perdamaian yang berada di Museum Konferensi Asia Afrika (KAA).
Gong Integritas Bangsa ini dibuat untuk memperingati satu abad Kebangkitan Nasional, hal itu disebabkan, terdapat sebuah tulisan pada lingkaran tengah gong tertulis "Gong Integritas Bangsa-Seabad Kebangkitan Nasional 1908-2008".
Tulisan itu melingkari simbol-simbol agama yang ada di Indonesia, Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Lingkaran luar gong kuning keemasan itu terdapat lambang provinsi di Indonesia.
Pada bagian atas penyangga gong berdiameter sekitar 2 meter tersebut terdapat tulisan bernada pesan "Bangkitkan Kembali Integritas Bangsa". (*)