Kisah Ocin, Penjual Celengan dari Tanah Liat yang Masih Bertahan di Tengah Modernisasi

Ocin (65) adalah pedagang celengan berbahan tanah liat yang masih bertahan di tengah perkembangan modernisasi.

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
tribunjabar/syarif pulloh anwari
Ocin (65) pedagang celengan berbahan tanah liat yang masih bertahan di tengah perkembangan modernisasi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ocin (65) adalah pedagang celengan berbahan tanah liat yang masih bertahan di tengah perkembangan modernisasi.

Di usia senja, Ocin masih bertahan menjajakan celengan tanah liat itu di sebuah lapak yang hanya memiliki panjang dua meter dan lebar satu meter serta atasnya hanya ditutup terpal berwarna biru.

Lapak dagangan milik Ocin ini berlokasi di perempatan Jalan Astanaanyar, Pasirkoja, Kota Bandung.

Saat ditemui Tribun Jabar, Ocin sedang duduk disebuah bangku kayu sambil matanya tertuju ke kendaraan yang lalu lalang di depan lapaknya itu.

Sesekali ada pembeli yang menghampiri lapaknya itu, namun tak jadi membeli.

Menurut Ocin, kini berjualan celengan tanah liat sudah mulai sepi dari tahun ke tahun.

"Tergantung ya gimana ramenya, perhari bisa kejual dua biji, kadang-kadang lima, ada juga enggak laku," ujar Ayah dari empat anak saat ditemui Tribun Jabar, Rabu (27/3/2019).

Ocin menjajakan celengan tanah liat berbagai rupa, seperti ayam, kodok, ikan, pesawat, maupun mobil, selain itu, ia juga menjual karakter kartun seperti hello kitty, doraemon dan naruto.

Aparat Austria Serbu Rumah Aktivis Sayap Kanan Diduga Terkait Penembakan di Masjid Selandia Baru

Ocin membandrol dengan harga yang bervariasi tergantung bentuk dan ukuran mulai dari harga Rp 10.000 sampai Rp 35.000.

Celengan tanah liat yang dijajakan itu bukan buatan sendiri, melainkan kiriman orang lain dari daerah Plered, Purwakarta, yang menurutnya pembuatan celengan tanah liat itu terkenalnya dari Purwakarta.

Ocin menggeluti usaha jualan celengan tanah liat tersebut sudah lima tahun. Selain menjual celengan, ia menjual barang yang terbuat dari bahan tanah liat lainnya seperti pendil (tempat menyimpan ari-ari bayi yang baru lahir), kendi, tempat bakar arang, serta tempat buat siraman pernikahan.

Hasil dari jualan itu untuk menyambung hidup, dan untuk makan sehari-harinya.

The Food Opera Bandung Sediakan Menu-menu Khas Timur Tengah, Moroccam Lamb hingga Nasi Biryani

Ocin menambahkan meskipun usaha celengan itu sudah sepi pembeli, menurutnya celengan masih ada yang nyari.

"Meskipun jarang pembeli, celengan tanah liat ini masih ada yang nyari, makanya masih tetap bertahan jualan ini juga. Terutama anak kecil masih ada yang nyari anak SMA juga suka ada," ujarnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved