Profil
Rekam Jejak Prabowo Subianto - Masa kecil, Karier Militer, Bisnis hingga 2 Kali Maju Sebagai Capres
Sejak kecil, Prabowo tinggal berpindah-pindah tempat di luar negeri karena mengikuti tugas orang tuanya yang. . .
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Pria bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951 ini adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.
Adapun Prabowo merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Kedua kakak Prabowo yang perempuan bernama Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-lakinya bernama Hashim Djojohadikusumo.
Sejak kecil, Prabowo tinggal berpindah-pindah tempat di luar negeri karena mengikuti tugas orang tuanya yang kala itu merupakan begawan ekonomi.
Begitu juga dengan pendidikan dasar hingga menengahnya selalu berganti-ganti. Prabowo bersekolah SD di Hongkong, kemudian pindah ke Malaysia, Swiss, dan dia menamatkan sekolah menengah atasnya di American School di Inggris.
Dikutip dari kompas.com, pada 1969, Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk menempuh pendidikan militer dan tamat pada 1974.
Karier militer Prabowo diawali dengan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor-Timor.
Pada tahun 1983, karier militernya semakin cemerlang dengan menjadi Wakil Komandan Detasement 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus.
Beberapa tahun kemudian, Prabowo diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Sebagai Danjen Kopassus, karier Prabowo semakin bersinar setelah memimpin pembebasan sandera Mapenduma.
Pada operasi tersebut, 10 dari 12 peneliti yang disekap oleh organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil diselamatkan.
Puncaknya, pada 1998, Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan membawahi sekitar 11.000 prajurit.
Adapun kala itu, Prabowo memegang peranan yang penting dalam tubuh TNI AD.
Ketika Reformasi 1998, Prabowo dipercaya untuk mengamankan Jakarta karena situasi politik yang sedang kacau Mahasiswa melakukan aksi demo besar-besaran.
Pasca-reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad.
Kemudian, Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer.
Pangkat militernya adalah Letnan Jenderal.
Bisnis, dan Terjun ke Politik
Setelah diberhentikan dari kemiliteran, Prabowo mulai bergerak di dunia bisnis.
Berbagai perusahaan telah dimilikinya baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada 2004, Prabowo memulai langkahnya di dunia politik dengan bergabung Partai Golkar.
Ia sempat masuk dalam bursa capres Golkar pada 2004, akan tetapi kalah suara dari Wiranto.
Setelah keluar dari Golkar, pada 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ).
Dalam debut di Pemilu 2009, Gerindra menempatkan 26 wakilnya di DPR RI.
Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Megawati sebagai cawapres.
Pasangan ini mendapatkan suara 26,79 persen, kalah dari pasangan SBY - Boediono.
Adapun Prabowo kembali maju pada Pilpres 2014 dengan berpasangan bersama Hatta Rajasa sebagai cawapres.
Pasangan ini diusung Koalisi Merah Putih yang terdiri tujuh partai yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat.
Lawannya adalah pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang diusung Koalisi Indonesia hebat yang terdiri dari PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.
Hasil Pemilu 2014, pasangan Prabowo - Hatta Rajasa mendapatkan 46,85 persen suara, sementara pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan 53,15 persen suara.
Di Pilpres 2019 ini, Prabowo kembali maju sebagai capres didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Nantinya, Prabowo dan Sandiaga bakal kembali bertarung di Pilpres 2019 melawan Joko Widodo ( Jokowi ) dan Maruf Amin.
Biodata Prabowo Subianto
KELUARGA
Istri : Siti Hediati Hariyadi (Cerai)
Anak : Ragowo Didiet Hediprasetyo (Didit)
PENDIDIKAN
SD (Hongkong)
Victoria Institution (Malaysia)
International School (Swiss)
American School in London, United Kingdom, 1969
AKABRI Magelang (1970-1974)
KARIER
Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)
Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995)
Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998)
Pendiri Partai Gerindra, 2008
Ketua Umum HKTI Periode 2004-2009
Ketua Umum HKTI Periode 2010-2015
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Periode 2001-2011
Komisari Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
Presiden CEO PT Nusantara Energy
Presiden CEO PT Jaladri Nusantara
Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro
Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan)
Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
PENGHARGAAN
Satya Lencana Kesetiaan XVI
Satya Lencana Seroja Ulangan-III
Satya Lencana Raksaka Dharma
Satya Lencana Dwija Sistha
Satya Lencana Wira Karya
The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
Bintang Yudha Dharma Naraya
