Menpan RB Sebut Jumlah ASN yang Tidak Netral Hanya 1 Persen

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin, mengatakan pihaknya mendapat laporan

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Menpan RB Syafruddin 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin, mengatakan pihaknya mendapat laporan mengenai sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang ikut berpolitik praktis, tidak netral menjelang Pilpres dan Pileg 2019. Sanksi pun menanti ASN yang terbukti berpolitik praktis tersebut.

Syafruddin mengatakan ASN selalu dimbau untuk netral di tengah kehidupan politik. Ia pun tidak menyangkal ASN punya hak politik, tapi hak politik tersebut hanya digunakan di bilik suara saat pemungutan suara.

"Kami selalu imbau ASN ini netral supaya kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama kehidupan roda pemerintahan berjalan baik, tidak terganggu," kata Syafruddin seusai melantik jajaran Dewan Masjid Indonesia Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/3/2019).

Syafruddin menekankan ASN berbeda dengan kepala daerah seperti gubernur, walikota, bupati, dan para wakilnya. Para kepala daerah ini adalah hasil politik dan dapat berpolitik, sedangkan ASN yang dipimpin sekda tidak bisa berpolitik, hanya punya hak pilih.

Menurut Syafruddin, pihaknya mendapat banyak laporan mengenai ASN yang terjun ke politik praktis. Hal tersebut telah ditangani pihak berwenang.

"Banyak laporan, sedang didata. Menyebar di kementerian dan lembaga, provinsi dan kota. Masing-masing ditangani pimpinannya. Alhamdulillah tidak begitu masif," katanya.

Miljan Radovic Sebut Kini Suasana di Ruang Ganti Pemain Persib Bandung Kondusif

Syarifuddin mengatakan jumlah ASN yang ditemukan melanggar disiplin itu tidak lebih dari satu persen. Jika dibandingkan dengan jumlah ASN di Indonesia yang mencapai 4,3 juta, angka tersebut terbilang kecil.

"Ada sanksi kelembagaan, dan bawaslu juga sudah atur, ikuti saja aturan. Pemilu ini saya yakin akan damai, Indonesia sudah berpengalaman," ujarnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan belum menerima laporan mengenai ASN yang ikut terjun berpolitik jelang Pilpres dan Pileg 2019 di Jabar. Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan ASN dari mulai Sekda sampai tingkat terbawahnya bukanlah makhluk politik.

"Jadi ASN tak boleh lakukan politik praktis, harus netral. Sampaikan suara secara rahasia di bilik suara. Dunia pendidikan dan rumah ibadah dipastikan tidak ada pergerakan ke politik praktis, apalagi masjid tempat suci," katanya.

Hobi Lari? Yuk Gabung dengan Komunitas Fake Runners Bandung, Fake itu Singkatan bukan Pelari Palsu

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved