Mengapa Chef Juna Kerap Bersikap 'Galak' Saat Jadi Juri Masterchef? Ternyata Ini Alasannya

Satu di antara juri Masterchef Indonesia, Junior Rorimpandey atau Chef Juna, dikenal sebagai sosok yang kerap bersikap 'galak' atau tegas.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Instagram @masterchefina
Chef Juna 

Hingga setelah beberapa lama Juna bekerja di restoran itu, master sushi di sana menawarinya untuk menjadi murid.

Juna akhirnya menerima tawaran master sushi itu.

Oleh master sushi tersebut, Juna dilatih dari awal dengan metode yang sangat keras.

Pemilik restoran bahkan sampai kagum melihat kemampuan Juna.

 Juna lantas disponsori oleh restoran tempatnya bekerja untuk menjadi US Resident Green Card Holder dan diberikan kesempatan bekerja selama 5 tahun di restoran tersebut.

"Green Card Holder itu saya peroleh dari pekerjaan karena dinilai oleh pemerintah Amerika saya memiliki skill yang tidak dimiliki warga Amerika pada umumnya seperti sushi chef," ucapnya.

Singkat cerita, pada tahun 2001, Juna berhasil menjadi head chef atau kepala koki di restoran tersebut.

Pasalnya, master sushi yang melatih Juna pindah ke restoran lain.
Setelah hampir lima tahun Juna menjadi koki di restoran tersebut, dia memutuskan pindah restoran.

Chef Juna pindah ke restoran sushi nomor 1 di Houston yang bernama Uptown Sushi.

Di sana, Chef Juna menjadi Executive Chef.

Gaji yang didapatkan pun meningkat menjadi 4.000 Dollar AS per bulan.

"Tempatnya tidak jauh, sekitar 2 atau 3 blok dari tempat lama," kenangnya.

Jenuh dengan masakan Jepang, Chef Juna akhirnya memutuskan pindah ke Perancis.

Di sana, Chef Juna pindah ke sebuah restoran bernama French Laundry.

French Laundry dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi.

Belajar lagi dari awal, Chef Juna dididik dengan sangat keras agar makanan yang dihasilkan terlihat cantik, namun tetap enak dan bergizi.

Setelah hampir 12 tahun tak pulang ke Indonesia, Juna kemudian memutuskan cuti ke Indonesia selama 3,5 bulan untuk mengamati kuliner tanah air.

Saat kembali lagi ke AS, Juna mendapatkan kabar bahwa teman-temannya akan membuat restoran yang menurutnya memiliki konsep yang benar. Ia pun tertarik.

"Konsep restoran yang benar itu dalam artian kalau kamu makan bisa melihat atau bertemu dengan chefnya. Restoran menengah ke atas yang selalu dipegang oleh bule, mau komplain makanan chef-nya tidak ada," kata Juna.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved