Kesehatan

Ini Cara Membedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung, Gejala Awalnya Mirip

Saat ini, serangan jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
The Heart Attack Blog
Ilustrasi Serangan Jantung pada perempuan 

TRIBUNJABAR.ID - Saat ini, serangan jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. 

Oleh karena itu, kita harus tahu banyak tentangnya. Salah satunya mengenai gejala serangan jantung.

Dari sekian banyak tanda awal serangan jantung, ada satu gejala yang sering kali diabaikan. Sebab ia mirip dengan masuk angin.

Sesungguhnya dalam dunia medis, tidak dikenal istilah masuk angin.

Yang ada adalah keluhan asam lambung yang tinggi dan pengosongan lambung yang terhambat sehingga menimbulkan perut kembung, mual, dan pusing, sendawa dan buang angin.

Menurut dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP,FIHA, seorang dokter jantung RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, sepintas gejala “masuk angin” memang mirip dengan gejala serangan jantung karena diantarkan oleh saraf yang sama yaitu saraf nervus vagus.

Kemudian rangsangan tersebut diterima oleh otak sehingga menimbulkan rasa nyeri. Akan tetapi gejala serangan jantung lebih spesifik, seperti rasa nyeri yang luar biasa di dada.

Seolah-olah ada beban berat diletakkan di atas dada dan jantung berebar-debar. Namun rasa nyeri di dada ini tidak bisa dilokalisasi.

Pasien tidak bisa memastikan bagian dada sebelah mana yang merasakan nyeri hebat tersebut.

Jerinx SID Sindir Habib Bahar bin Smith yang Berani Mengancam Jokowi, Bikin Status Guyonan

Gejala serangan jantung tersebut sering disertai dengan rasa mual, kembung, nyeri di ulu hati, keringat dingin, sendawa, pusing dan bahkan pingsan.

Nah, banyak orang beranggapan bahwa itu gejala masuk angin.

Memang tidak mudah membedakan serangan jantung dengan gejala masuk angin, kecuali dengan pemeriksaan medis.

Akan tetapi, bila mengalami gejala yang sering disebut gejala  masuk angin tersebut segeralah periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Ketika terjadi serangan jantung, penanganan pertama yang dilakukan adalah dengan pemberian obat golongan asam asetilsalisilat atau obat yang dapat menghambat pembekuan darah (antikoagulan).

Serangan jantung terjadi karena penyumbatan pembuluh darah coroner yang memberi makan otot-otot jantung.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved