Soeharto Jadi Presiden 32 Tahun, Begini Awal Mula Kejayaannya Gantikan Soekarno

Ketika itu, Soeharto mengaku mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan negara.

Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar
Soeharto 

TRIBUNJABAR.ID - Pada 11 Maret diyakini sebagai hari dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau yang dikenal Supersemar.

Ketika itu, Soeharto mengaku mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan negara.

Indonesia menjadi berantakan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.

Mendapat mandat yang disebut sebagai Supersemar, Soeharto memulihkan keamanan negara.

Tak hanya itu, Soeharto juga mengambil alih kepemimpinan nasional.

Hari dikeluarkannya Supersemar menjadi awal kejayaan Soeharto.

Jadwal Live Streaming Indosiar Persib Bandung vs Perseru Serui, Piala Presiden 2019 [VIDEO]

Persib Bandung Vs Perseru Serui di Piala Presiden 2019, Dedi Kusnandar Bisa Merumput [VIDEO]

Setahun kemudian, Maret 1967, Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden menggantikan Soekarno berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.

Kejayaan Soeharto bertahan hingga 32 tahun.

Pada 11 Maret 1988, Soeharto kembali dilantik menjadi Presiden Indonesia untuk ketujuh kalinya.

Saat itu, ia berpasangan dengan BJ Habibie sebagai wakil presiden.

Hanya dua bulan setelah dilantik, Soeharto harus lengser dari kepemimpinannya.

Indonesia dilanda sejumlah permasalahan, salah satunya krisis ekonomi sehingga masyarakat bergejolak.

Protes keras dilakukan oleh mahasiswa dan aktivis demokrasi.

Demonstrasi besar-besaran terjadi karena menentang pengangkatan kembali Soeharto menjadi presiden.

Kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun berakhir. Ia menyerahkan mandatnya kepada BJ Habibie.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved