Bertahun-tahun Mullah Omar Diburu, Pendiri Taliban Ini Tinggal Dekat Pangkalan Militer AS

Dalam sebuah buku terbaru, dikisahkan Mullah Omar selama bertahun-tahun tinggal di sebuah rumah dekat sebuah pangkalan militer Amerika Serikat

Al Arabiya
Kelompok Taliban di Afghanistan menyatakan keinginan untuk menyudahi perang yang telah terjadi selama 17 tahun 

TRIBUNJABAR.ID, KABUL- Tak menemukan Mullah Omar, sang pendiri Taliban, dianggap satu di antara kegagalan paling memalukan dari intervensi militer Amerika Serikat di Afghanistan.

Washington yakin Mullah Omar, pria bermata satu itu kabur, untuk mencari perlindungan di Pakistan

Padahal, dalam sebuah buku terbaru, dikisahkan Mullah Omar selama bertahun-tahun tinggal di sebuah rumah dekat sebuah pangkalan militer Amerika Serikat.

Sebuah biografi baru menyebut Mullah Omar tinggal hanya kurang dari 5 kilometer dari Pangkalan Militer AS Forward di provinsi Zabul.

Mullah Omar tinggal di wilayah itu, yang adalah kampung halamannya, tak lama sebelum kematiannya pada 2013.

Ayahanda Siti Aisyah Cium Kaki Putrinya yang Bebas dari Kasus Pembunuhan Kim Jong Nam

IPK Mahasiswa Unpad yang Bunuh Diri Capai 3,88, Dua Pendahulunya pun Tak Punya Masalah Akademis

"Searching for an Enemy" buku karya jurnalis Belanda Bette Dam, mengungkap, Mullah Omar tinggal menyendiri, menolak kunjungan keluarga, dan menghabiskan hari membuat catatan dalam bahasa imajiner.

Bette Dam menghabiskan waktu lebih dari lima tahun untuk meneliti sebelum menerbitkan bukunya. Dia antara lain mewawancarai Jabbar Omari, pengawal Mullah Omar yang membantu dia bersembunyi sejak rezim Taliban digulingkan.

Menurut buku itu, Mullah Omar menghabiskan waktu dengan mendengarkan siara berita BBC Bahasa Pashto di malam hari.

Dia memilih berdiam diri bahkan saat mendengar pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden tewas di tangan pasukan khusus AS.

Menyusul tradei 11 September yang kemudian memicu tumbangnya rezim Taliban, pemerintah Amerika Serikat menjanjikan hadiah uang tunai 10 juta dollar AS atau hampir Rp 143 miliar untuk kepala Mullah Omar.

Saat itulah, menurut Bette Dam, Mullah Omar mulai bersembunyi di sebuah rumah kecil di Qalat, ibu kota provinsi Zabul. Keluarga yang tinggal di rumah itu diperintahkan tidak menyebarkan identitas tamu mereka.

Esok, Jokowi Akan Bertemu Siti Aisyah yang Bebas dari Tuduhan Pembunuhan Kim Jong Nam

Tol Dalam Kota Bandung, 14 Tahun Mangkrak, Tahun Ini Mau Dibangun, Nih Rutenya

Meski demikian pasukan Amerika Serikat nyaris dua kali menemukan Mullah Omar. Pertama kali, saat patroli militer AS mendekati rumah persembunyian saat Mullah Omar dan Omari si pengawal sedang duduk-duduk di halaman.

Terkejut dengan kemunculan patroli AS itu, kedua pria tersebut bersembunyi di balik tumpukan kayu. Anehnya, patroli itu melintas begitu saja tanpa melakukan pemeriksaan.

Kali kedua, pasukan AS bahkan memeriksa rumah persembunyian itu tetapi tidak menemukan pintu yang menuju kamar rahasia Mullah Omar. Tidak dijelaskan apakah penggeledahan itu adalah hasil dari sebuah patroli rutin atau informasi warga.

Mullah Omar memutuskan untuk pindah ke tempat baru setelah AS membangun Pangkalan Militer Lagman pada 2004 yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari persembunyiannya.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved