Sudah Sepekan Baleendah Dikepung Banjir, Bupati Bandung Sebut Tak Sampai Lumpuhkan Perekonomian

Meski demikian Bupati Bandung mengklaim jika hal tersebut tidak menyebabkan lumpuhnya perekonomian masyarakat terdampak banjir.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR/MUMU MUJAHIDIN
Kondisi banjir di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (14/1/2019). Tiga kecamatan di Kabupaten Bandung kembali terendam banjir setelah hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya pada Minggu (13/1/2019) siang hingga malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, BOJONGSOANG - Sudah hampir sepekan banjir merendam ribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung. Bahkan tidak hanya ribuan rumah sejumlah akses jalan pun ikut lumpuh total karena terdampak banjir.

Meski demikian Bupati Bandung mengklaim jika hal tersebut tidak menyebabkan lumpuhnya perekonomian masyarakat terdampak banjir.

"Kelumpuhan ekonomi masyrakat tentu tidak lumpuh, ada beberapa yang masuk kerja tapi telat. Itu dapat dimaklumi oleh perusahaan. Jalan terputus juga itu ada jalan-jalan alternatif lain," katanya kemarin di Bojongsoang.

"Untuk di pasar masyarakat bisa ke pasar lain untuk belanja, memang merugi bagi pedagang (karena tidak bisa jualan) kan ada hari lain untuk berjualan. Secara umum PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) masih baik," lanjutnya.

Padahal sebelumnya akibat banjir di Dayeuhkolot roda perekonomian warga terdampak di Kabupaten Bandung, terganggu. Puluhan pedagang terpaksa menutup kios dagangnya, Kamis (7/3/2019).

Menurut pantauan Tribun, di Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran, pusat pertokoan dan Pasar Dayeuhkolot lumpuh total. Tidak ada aktivitas jual beli di lokasi tersebut. Ketinggian air di dalam Pasar Dayeuhkolot mencapai lulut orang dewasa.

"Sudah dari kemarin ditutup sebagian, sekarang mah ditutup total. Kios-kios di dalam (Plaza Masjid Ash Shofia) pada tutup, airnya sudah selutut," kata Edi Hidayat security pasar waktu itu.

Menurutnya sekitar 80 kios di Plasa Masjid Ash Shofia Dayeuhkolot tutup serta sekitar 300 pedagang di Pasar Dayeuhkolot juga tutup.

"Total tutup semua, kemarin jam enam ada yang buka. Setelah itu tutup lagi," tambahnya.

Menurutnya air bisa merendam pasar tersebut hingga 2-3 hari. Dan pedagang baru akan kembali beraktivitas seperti sediakala.

Kios-kios yang terletak di bawah Masjid Besar Dayeuhkolot ini tampak kosong tidak ada aktivitas sama sekali. Menurutnya peristiwa tersebut sudah terjadi bertahun-tahun. Otomatis para pedagang dirugikan dengan adanya peristiwa banjir tersebut karena tidak bisa berjualan.

"Iya pasti rugi atuh, karena kios-kiosnya kerendam banjir tidak bisa berjuala. Belum akses jalan juga terganggu tidak ada pembeli," pungkasnya. (mud)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved