Jual Bambu Kian Sulit, Adis Tiap Hari Jalan Kaki 22 Km, Dorong Gerobak Lebih dari 100 Kg

Penjual bambu, Adis (35), warga Kampung Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, tiap hari berkeliling sejauh 22 kilometer.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Penjual bambu, Adis (35), warga Kampung Citali, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (6/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Penjual bambu, Adis (35), warga Kampung Citali, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, setiap hari berkeliling menjajakan bambu hingga sejauh 22 kilometer.

Adis bercerita, setiap hari membawa belasan bilah bambu hijau yang disimpan rapi di atas gerobak kayu dan kerap menjajakan barang tersebut hingga beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung.

Satu bambu panjang dijual seharga Rp 25 ribu. Sehari, pagi hingga sore, Adis biasanya mampu menjual hingga 10 bilah bambu.

"Tidak seperti tahun-tahun waktu itu, peminatnya masih banyak. Sekarang tidak, dalam satu hari dapat uang hingga Rp 250 ribu," kata Adis saat ditemui di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (6/3/2019).

Dari setiap bambu yang laku dijual, Adis hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5 ribu, karena bambu-bambu itu kepunyaan para pemilik kebun di Kecamatan Pamulihan.

"Dalam satu bulan paling dapat Rp 2 juta. Itu semua buat kebutuhan rumah tangga dan jajan anak-anak," katanya.

Berita Terbaru Andi Arief, Hasil Assesment BNN Sudah Keluar, Pengacara Beberkan Isinya

Suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah: Saya Menyesal, Saya Kapok

Penjual bambu, Adis (35), warga Kampung Citali, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (6/3/2019).
Penjual bambu, Adis (35), warga Kampung Citali, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (6/3/2019). (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)

Setiap harinya, pria yang memiliki dua orang anak dan selalu mengenakan topi ini, berkeliling untuk menjajakan belasan bilah bambu hijau (bambusa tuldoides) yang rata-rata memiliki panjang 10 meter.

Memulai aktivitas berjualan bambu pada pagi hari, tak tanggung-tanggung, Adis berjalan kaki menjajakan bambu sejauh 22 kilometer, dari kediamannya di Pamulihan ke wilayah Kecamatan Rancaekek dan Solokanjeruk.

Gerobak yang berisikan belasan bambu tersebut, ucap Adis, beratnya hingga lebih 100 kilogram dan memerlukan tenaga ekstra untuk mendorongnya, terutama saat melintasi jalan berlubang serta menanjak.

Biasanya, pada pukul 05.00 selepas azan subuh berkumandang, Adis menuju halaman rumah untuk menyiapkan seluruh bambu.

Setelah sekitar 15 menit mempersiapkan dagangannya, ia berangkat mencari pundi-pundi rupiah.

Pekerjaan sebagai penjual bambu keliling,telah ia lakoni sejak 2004. Ia mengaku sulit mendapatkan pekerjaan lain.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved